Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu Presiden Prabowo, Dirut KAI Lapor Kesiapan Operasional Kereta Khusus Petani dan Pedagang
Advertisement . Scroll to see content

Wisata Gunung Bromo Masih Sepi Pascakebakaran, Pedagang Mengeluh Pendapatan Turun Drastis

Jumat, 22 September 2023 - 07:18:00 WIB
Wisata Gunung Bromo Masih Sepi Pascakebakaran, Pedagang Mengeluh Pendapatan Turun Drastis
Pedagang memarkir sepeda motor dengan dagangan mereka di kawasan wisata Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/9/2023). (Foto: MPI/Avirista Midaada)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Kawasan Wisata Gunung Bromo masih sepi pengunjung di hari ketiga pembukaan pascakebakaran. Hal itu, membuat para pedagang sekitar kawasan wisata tersebut mengeluh pendapatan turun drastis.

Berdasarkan data pengelola TNBTS, salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia ini memang baru dikunjungi 760 wisatawan selama rentang waktu tiga hari sejak dibuka pada Selasa (10/9/2023) pascakebakaran. 

Dari pantauan iNews pada Kamis (21/9/2023), hanya terlihat 20 wisatawan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), 4 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara yang mengendarai sepeda motor. 

Bahkan di kawasan Bukit Teletubbies dan Blok Watugede yang biasanya dijadikan spot wisatawan berfoto pun sepi, hanya satu penjual bakso keliling dan satu mobil jeep dengan empat wisatawan, yang ditemui di kawasan Blok Watugede, pada Kamis siang (21/9/2023).

Sepinya aktivitas wisata diakui oleh Siti Wiyanah, penjual makanan minuman di warung blok Jemplang Malang. Baginya sejak tiga hari dibuka, kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Bromo masih sepi. 

Hal itu, membuat pendapatannya turun drastis dari sekitar Rp500.000 per hari sebelum kebakaran di kawasan Gunung Bromo, menjadi sekitar Rp50.000 per hari pascakebakaran. 

"Turun drastis, masih sepi tiga hari ini dibuka. Sebelumnya Rp500.000 (pendapatan) minimal dapat, sekarang hanya dapat Rp50.000, paling banyak dapat Rp150.000 dari pagi sampai sore," kata Siti Wiyanah.

Meski pengunjung wisata Gunung Bromo masih sepi, Siti memilih tetap membuka warungnya demi mencari nafkah bagi keluarganya. Ia membantu suaminya yang juga sebagai petani dan berjualan sayuran. 

"Kalau waktu kebakaran tetap buka, diperbolehkan cuma enggak ada pengunjungnya. Kayak gini sepi tapi ya mau nggak mau kita harus buka, nyari rezeki gimana lagi," ungkap Siti.

Kini warga Desa Ngadas, Poncokusumo ini berharap kawasan Wisata Gunung Bromo bisa pulih lebih cepat dan wisatawan juga sama-sama saling membantu untuk menjaga ekosistem lingkungan. Sebab, Gunung Bromo juga menjadi kehidupan bagi ribuan warga di sekitarnya.

"Bagi wisatawan yang berkunjung harus menjaga alam sekitar, biar terjaga dan ramai setiap hari. Kan supaya kita bisa jualan terus, biar dapat pendapatan. Harapan saya Bromo pulih kembali dan banyak pengunjungnya," kata Siti.

Lain pula dengan Karyanto pedagang bakso di kawasan Jemplang yang menyatakan, pasca kebakaran padam dan aktivitas wisata kembali dibuka jualannya belum juga kembali normal. Bahkan dibandingkan selama penutupan saat proses pemadaman api berlangsung masih ramai saat itu.

"Ramai saat pemadaman, kan petugas relawan terus yang bantu pemadaman ikut beli. La ini sepi, semua pemadaman selesai, tapi wisatawan nggak ada," ujar Karyanto.

Bahkan ia menunjukkan bakso jualannya yang baru laku tidak ada 20 porsi sejak pagi hingga Kamis siang menjelang sore. Hal ini disebutnya sangat jarang terjadi selama ia berjualan di Jemplang.

"Ya jarang ini yang lewat cuma supir-supir saja yang mau ke Lumajang lewat Poncokusumo. Wisatawannya enggak ada, ya mau nggak mau sabar, baru laku sekitar 20 porsi," kata Karyanto.

Sebagai informasi, akses wisata ke Gunung Bromo kembali dibuka pada Selasa pagi (19/9/2023) usai dua pekan ditutup akibat kebakaran yang terjadi akibat flare yang dinyalakan oleh salah satu rombongan wisatawan yang melakukan prewedding. Pembukaan wisata ini setelah tim gabungan melakukan evaluasi dan penyisiran di beberapa titik yang sempat terbakar. 

Pembukaan wisata di Gunung Bromo diberlakukan sejak Selasa dini hari (19/9/2023) pukul 00.01 WIB. Pembukaan wisata ini meliputi empat pintu masuk baik di pintu masuk Coban Trisula, Kabupaten Malang, Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Tercatat selama tiga hari kembali dibuka pasca kebakaran atau sejak 19 September 2023 hingga hari ini Kamis (21/9/2023), total ada sebanyak 760 wisatawan yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Jumlah itu terdiri dari 576 wisatawan domestik dan 185 wisatawan mancanegara (wisman).

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut