Perekonomian Zona Euro Menunjukkan Tanda-Tanda Perlambatan
LONDON - Perekonomian Zona Euro tampaknya sedikit melambat memasuki kuartal terakhir tahun ini dibanding pertumbuhan di periode yang sama di 2016.
Namun hal itu tidak mungkin menghalangi Bank Setral Eropa mengumumkan pengurangan pembelian obligasi. Data perusahan IHS Markit mengatakan, Purchasing Manager's Index (PMI) gabungan untuk zona euro berdasarkan tanggapan survei dari 5.000 produsen dan penyedia layanan turun menjadi 55,9 di bulan Oktober dari 56,7 di September. Angka di atas 50,0 menandakan adanya aktivitas ekspansi.
Angka penurunan itu lebih besar dari perkiraan. Adapun penurunan itu dikontribusi oleh perusahaan jasa yang lebih bergantung pada permintaan domestik. Sementara kondisi perusahaan manufaktur masih cukup stabil.
Namun, ada tanda-tanda kekuatan di bagian lain pada ekonomi Zona Euro yang kemungkinan akan meyakinkan pembuat kebijakan ECB saat mempersiapkan pertemuan pada pekan ini.
Survei tersebut juga mencatat pertumbuhan tercepat dalam pekerjaan di lebih dari satu dekade, yang membuat harapan hidup bahwa upah akan meningkat. Dan ukuran aktivitas pabrik-pabrik Zona Euro naik ke level tertingginya dalam enam setengah tahun.
Ini mengindikasikan bahwa apresiasi mata uang Euro tahun ini belum berimbas pada ekspor. "Perusahaan tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh kekuatan Euro baru-baru ini, dengan pertumbuhan ekspor yang baru dan meningkat di bulan Oktober," kata Andrew Harker, Ekonomi IHS Markit, mengutip Marketwatch, Selasa (24/10/2017).
"Permintaan yang sehat di pasar ekspor tampaknya melebihi dampak negatif dari mata uang," ujar Andrew.
Perekonomian Zona Euro tampaknya berada sesuai jalur untuk tahun terkuatnya sejak 2007. Ekonom ECB memperkirakan ekspansi naik 2,2% tahun ini dibanding di 2016 yang hanya 1,8%.
Kinerja tahun ini mengejutkan sebagian besar Ekonom, yang memperkirakan pertumbuhan akan melambat seiring dengan meningkatnya ketidakpastian politik dan harga energi yang lebih tinggi. Bisa jadi, hal tersebut merupakan pemulihan yang membutuhkan sedikit dukungan dari Bank Sentral.
Dewan pengatur ECB akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pada Kamis pekan ini. Sementara, tingkat inflasi tahunan masih jauh dari target ECB, yang menandakan pelaksana kebijakan harus turun tangan mengatasinya.
Ada tanda-tanda dalam survei PMI bahwa pertumbuhan bisnis membuat nilai perusahaan-perusahaan meroket pada tingkat tercepat sejak Juni 2011. Namun, tekanan inflasi masih mengintai yang berpotensi memengaruhi pertumbuhan bisnis.
"Sementara komponen harga di survei PMI meningkat pada bulan Oktober. Mereka masih ditundukkan oleh standar masa lalu," kata Stephen Brown, seorang analis di Capital Economics.
"Jadi, bersamaan dengan pengumuman, kami memperkirakan ECB akan memperkuat panduan ke depannya untuk menunjukkan bahwa suku bunga tidak mungkin naik sampai 2019."
Editor: Ranto Rajagukguk