2 Warga Positif Virus Korona, IHSG Berakhir Turun 1,67 Persen
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada akhir perdagangan, Senin (2/3/2020). Indeks ditutup turun 91,45 poin atau 1,67 persen ke 5.361,24.
Dari 532 saham yang diperdagangkan, 158 di antaranya menguat, 236 melemah dan 138 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 508.021 kali dengan nilai transaksi Rp6,90 triliun dan 6,51 miliar lembar saham diperjualbelikan.
10 indeks sektoral penggerak IHSG hampir seluruhnya melemah, sementara aneka industri menjadi satu-satunya yang mencatatkan penguatan atau naik 2,23 persen. Kontributor utama yang menekan indeks, yaitu sektor keuangan yang turun 3,05 persen.
Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp175 atau 2,69 persen ke Rp6.675, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp175 atau 3,17 persen ke Rp5.700, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp50 atau 2,04 persen ke Rp2.500 dan PT JAPFA Tbk (JPFA) naik Rp60 atau 4,29 persen ke Rp1.460.
Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp1.050 atau 3,34 persen ke Rp30.400, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp275 atau 3,91 persen ke Rp6.750, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp250 atau 3,82 persen ke Rp6.300 dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun Rp325 atau 4,47 persen ke Rp6.950.
Bursa saham Asia mayoritas pulih dari penurunan tajam pada pekan lalu. Pasar saham China Daratan melonjak dengan Komposit Shanghai naik 3,15 persen ke 2.970,93. Komponen Shenzhen menambahkan 3,65 persen menjadi 11.381,76 sedangkan komposit Shenzhen menguat 3,769 persen ke 1,869.65. Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik 0,75 persen.
Selanjutnya Nikkei 225 di Jepang pulih dari penurunan sebelumnya menguat 0,95 persen ke 21.344,08. Kospi Korea Selatan naik 0,78 persen menjadi 2.002,51.
Saham di Australia merosot dengan S & P/ASX 200 turun 0,77 persen menjadi 6.391,50. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia kecuali Jepang menguat 1,06 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk