Ada Bonus Demografi, Hary Tanoe Minta MNC Sekuritas Berani Berinovasi
JAKARTA, iNews.id - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan kepada PT MNC Sekuritas untuk tidak takut melakukan inovasi untuk menjawab perubahan di pasar. Dia menyebut, ke depan Indonesia akan mendapat bonus demografi atau jumlah usia produktif mendominasi populasi.
Hary mengatakan, pada tahun 2045, diprediksi jumlah populasi Indonesia bertambah sekitar 40 juta penduduk.
"Kalau kerja itu perlu kreativitas, kita haru berani berinovasi, banyak orang punya konsep, tapi tidak bisa menjalani, kita harus mampu punya konsep yang bagus dan bisa dieksekusi," ujar Hary saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) MNC Sekuritas secara virtual, Kamis (9/2/2023).
Dengan adanya bonus demografi, Hary menyebut, MNC Sekuritas harus memiliki sebuah inovasi untuk menggaet pasar yang tumbuh seiring bertambahnya populasi.
"Orang itu kerja harus manajemen by objektif, sangat simpel, kawal dan manage timnya, pemimpin harus turun ke bawah, pemimpin kalau tidak down to earth hanya ngomong-ngomong teori saja, kalau saya orangnya kerja," ucap Hary.
Tak hanya itu, diperkirakan bonus demografi pada tahun 205 juga akan membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia.
"Artinya adanya bonus demografi ini jumlah pelakunya makin banyak, kedua GDP akan naik besar, kalau semua program jalan, pertumbuhan ekonomi, maka GDP akan meningkat dari 1,1 triliiun dolar AS menjadi 9 triliun dolar AS, naiknya delapan kali lipat, ini cukup besar, makanya saya katakan jumlah pemainnya akan semakin besar, sudah jelas," kata dia.
Menurutnya, industri keuangan secara umum dan sekuritas secara khusus hanya memiliki satu arah, yaitu terus tumbuh. Mengingat hingga saat ini 51 persen penduduk Indonesia masih belum mengakses perbankan, terlebih sekuritas.
"Semua tergantung kita, kalau mau repot sedikit akan tumbuh, kalau mau praktis, ya begini begini saja, saya kalau kerja selalu melihat di dua sisi, kita tidak bisa melakukan seperti yang orang lain lakukan, kita harus mampu melakukan yang lebih, pasti bisa," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama