Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Guru Nasional, BRI Peduli Salurkan Bantuan di SDN Sukamahi 02 Megamendung Bogor
Advertisement . Scroll to see content

ADB Setujui Utang Rp1,7 Triliun untuk Indonesia, Ini Tujuannya

Jumat, 19 November 2021 - 20:23:00 WIB
ADB Setujui Utang Rp1,7 Triliun untuk Indonesia, Ini Tujuannya
ADB menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp1,7 triliun. Pinjaman ini bertujuan meningkatkan SDM hingga kesehatan. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp1,7 triliun. Pinjaman ini bertujuan untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menaikkan produktivitas tenaga kerja, serta melakukan reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Direktur ADB Bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara, Ayako Inagaki mengatakan, program baru ini akan membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia, yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang.  

“Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goal) PBB; meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan; mendorong lapangan kerja bagi kaum muda, termasuk lulusan universitas; memperluas jaring pengaman sosial; serta mengurangi stunting pada anak-anak," ujar Ayako di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Ayako menambahkan, diperlukan tingkat pertumbuhan tahunan setidaknya 7 persen agar Indonesia mampu merealisasikan aspirasi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Indeks modal manusia Indonesia naik menjadi 54 persen pada 2020 dari sebelumnya 50 persen pada 2010. 

Meskipun anak Indonesia saat ini rata-rata sudah dapat menyelesaikan 12,3 tahun sekolah di usia 18, hasil pembelajaran yang lemah menjadikan kaum muda tidak siap memasuki pasar tenaga kerja.

Selain itu, pandemi virus corona (COVID-19) berdampak negatif terhadap hasil pembelajaran. Hal ini akibat penutupan sekolah yang berkepanjangan, sehingga dalam jangka panjang berpengaruh bagi anak-anak yang masih kecil. 

"Pandemi juga menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita, karena perawatan kesehatan non-COVID-19 menjadi lebih sulit diakses. Sejalan dengan dampak pandemi yang menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja, pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan terkikisnya keterampilan, terutama di kalangan kaum muda," kata dia.

Senada dengan Ayako, Direktur ADB Bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara, Jose Antonio Tan III menuturkan, dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global.

“Adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia," ucap Jose.

Dia menuturkan, pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram Meningkatkan Produktivitas Melalui Program Pembangunan Modal Manusia (Boosting Productivity through Human Capital Development Program). 

Program ini menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan. Dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59 persen pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global. 

Adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga turut memajukan pembangunan sektor swasta.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut