Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tips MotionTrade: Kenali Perbedaan Day Trading dan Swing Trading
Advertisement . Scroll to see content

Analisa Teknikal Moving Average dalam Investasi Saham

Senin, 14 Februari 2022 - 19:39:00 WIB
 Analisa Teknikal Moving Average dalam Investasi Saham
Ilustrasi pergerakan harga saham. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content


JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa cara analisa teknikal moving average (MA) dalam investasi saham, yang perlu diketahui pelaku pasar modal. 

Saat melakukan analisis teknikal, ada sebuah indikator favorit yang dinamakan dengan Moving Average (MA). Tampilan visual indikator teknikal ini berupa garis yang merupakan rata-rata periode tertentu. 

Karena praktis, indikator ini sangat populer. Sayangnya, tidak semua orang tahu bahwa indikator Moving Average hanya dapat diterapkan pada kondisi tertentu saja. Bahkan dalam fase tertentu, indikator ini akan memberikan banyak sinyal palsu yang tidak dapat dipercaya. 

Dalam statistika, Moving Average digunakan sebagai salah satu cara untuk memprediksi jumlah permintaan produk. Namun dalam perdagangan saham, Moving Average tidak digunakan sebagai indikator prediktif melainkan hanya sebagai alat bantu konfirmasi tren saja. 

Seperti diketahui, harga saham digerakkan oleh transaksi jual-beli di bursa, baik transaksi yang didasari FOMO (Fear of missing out/fenomena jual-beli yang didasari ketakutan ketinggalan momen), maupun transaksi normal oleh investor sehingga membuatharga saham menjadinaik-turun/berfluktuasi. 
 
Apapun transaksi yang mempengaruhi pergerakan harga saham, dapat dianalisa secara teknikal. Berikut tiga jenis analisis teknikal moving average dalam Investasi Saham, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber: 

1. Simple Moving Average (SMA) 

Analisa teknikal ini menggunakan aritmatika Moving Average yang dihitung dengan menambahkan harga penutupan saham untuk sejumlah periode waktu dan kemudian dibagi sejumlah periode waktu tersebut.

Dalam Simple Moving Average, data yang dimasukkan adalah sama bobot. Ini berarti bahwa setiap hari dalam kumpulan data memiliki tingkat kepentingan yang sama dan berbobot sama. Karena setiap hari baru berakhir, titik data yang tertua dibuang dan yang terbaru ditambahkan.

2. Weighted Moving Average (WMA)

Analisa teknikal Weighted Movibg Average (WMA) kurang lebih memiliki kemiripan dengan SMA, kecuali dalam hal memberikan bobot pada data yang terbaru. 

Sama seperti SMA, WMA juga setiap harinya membuang harga penutupan yang tertua dan menambahkan yang terbaru.

3. Exponential Moving Average (EMA) 

Analisa teknikal Exponential Moving Average (EMA) biasanya menyaring data secara infinite, dimana data-data lama tidak ada yang dibuang melainkan hanya dikurangi bobotnya secara eksponensial, namun bobotnya tidak sampai nol.

EMA memiliki kemiripan dengan WMA dalam hal membedakan bobot data antara data terdahulu dan yang terbaru, dimana dengan perhitungan ini, EMA dan WMA sama-sama lebih sensitif dengan pergerakan harga saham dibandingkan dengan SMA.

Demikian beberapa cara analisa teknikal moving average (MA) dalam investasi saham, yang perlu diketahui pelaku pasar modal. Semoga bermanfaat.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut