Bank AS Hadapi Penarikan Dana Besar-Besaran, The Fed: Rp1.173 Triliun Dalam Sepekan
WASHINGTON, iNews.id - Bank-bank Amerika Serikat (AS) menghadapi penarikan dana besar-besaran dari nasabah yang diperkirakan melakukan diversifikasi investasi ke pasar uang yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Sistem Federal Reserve Economic Data (FRED), melaporkan dalam dua minggu terakhir terjadi penarikan simpanan nasabah dari bank AS, terutama bank-bank besar, dengan nilai mencapai miliaran dolar.
Misalnya pada periode 5-12 Juli 2022, FRED mencatat setidaknya 78 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.173 triliun ditarik dari rekening bank AS.
Menanggapi hal itu, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, mengeluarkan peringatan kepada pemegang saham tentang kebutuhan sektor perbankan untuk memenuhi tuntutan suku bunga yang lebih tinggi dan menghindari penarikan simpanan lebih lanjut.
"Bank merasakan tekanan untuk bersaing dengan pasar uang yang menghasilkan lebih tinggi. Ada sedikit kekuatan harga di sebagian besar bisnis kami, dan versi beta akan naik," kata Jamie Dimon, seperti dikutip Wall Street Journal, Sabtu (22/7/2023).
Analis Riset Otonomi Brian Foran mengatakan peringatan Dimon mewakili "momen antusiasme yang pasti mengekang" bagi bank-bank AS, setelah lonjakan laba di kuartal II 2023 di seluruh industri.
Bank-bank AS juga bersiap untuk kejatuhan di sektor real estat komersial yang dipicu oleh munculnya lingkungan kerja jarak jauh dan hybrid.
Sebuah laporan baru-baru ini dari S&P Global Market Intelligence menemukan 576 bank AS terlalu terekspos terhadap pinjaman real estat komersial berdasarkan pedoman peraturan, yang merupakan peningkatan sebesar 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Editor: Jeanny Aipassa