Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjualan Nikel Melejit, PAM Mineral Raup Laba Bersih Rp401,66 Miliar hingga Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

Bank BJB Kantongi Laba Rp2,1 Triliun di 2023

Selasa, 05 Maret 2024 - 21:53:00 WIB
Bank BJB Kantongi Laba Rp2,1 Triliun di 2023
bank bjb catat laba Rp2,1 triliun di 2023 FOTO: ISTIMEWA/ILUSTRASI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB (BJBR) mencatat laba sebesar Rp2,1 triliun pada 2023. Hal itu berdasarkan laporan keuangan pada Selasa (5/3/2024).

Secara umum, bank BIB mencatatkan beberapa pencapaian, termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5 persen pada kuartal 4/2023. Adapun Consumer Loan dengan Yield 12,2 persen mampu tumbuh 6,3 persen year on year.

Direktur Utama BJBR Yuddy Renaldi optimistis, Consumer Loan sebagai Captive Market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik, dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

"Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua tahun 2023 saja, demikian juga dengan tenaga P3K yang menjadi debitur bank BJB, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6 persen year on year pada triwulan kedua, menjadi 6,3 persen year on year pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin di atas untuk loan baru yang dibukukan," ujar Yuddy.

Adapun, dana pihak ketiga tumbuh mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal per Desember sebesar 87,5 persen. Sekaligus rasio-rasio likuiditas lainnya sesuai ketentuan regulator yang ada, di mana total dana pihak ketiga sampai dengan Desember tercatat sebesar Rp136,6 triliun.

Sementara mengacu pada rasio keuangan, biaya dana per Desember cenderung flat di mana Cost of Fund berada pada level 4,3 persen. Dengan kembali dipertahankannya seven days repo rate menjadi 6 persen.

"Kami harus melakukan manajemen aset dan likuiditas yang lebih optimal, menyikapi kondisi ‘Higher for Longer’," ungkapnya.

Sedangkan rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) mampu dijaga rendah di level 1,35 persen dengan Loan Coverage pada level 113,5 persen dengan Rasio CAR pada level 20,1 persen dan Tier-one rasio pada level 15,3 persen.

Dengan catatan kinerja tersebut, efisiensi dalam kegiatan operasional terus didorong bersamaan juga dengan potensi-potensi fee based income yang terus dioptimalkan, sehingga menutup tahun 2023 tercatat laba Rp2,1 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp1,7 triliun.

"Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja bisnis kami sambil memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan dan tanggung jawab sosial," kata Yuddy.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut