Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : DPR dan Gubernur BI Gelar Rapat Tertutup Hari Ini, Bahas Apa?
Advertisement . Scroll to see content

BI Sebut 800 Juta Dolar AS Modal Asing Masuk ke Indonesia April 2018

Kamis, 19 April 2018 - 21:57:00 WIB
BI Sebut 800 Juta Dolar AS Modal Asing Masuk ke Indonesia April 2018
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo. (Foto: iNews.id/Isna Rifka Sri Rahayu)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) melihat adanya aliran modal asing yang kembali masuk (inflow) pasar modal Indonesia pada April 2018. Bulan sebelumnya pasar keuangan kehilangan banyak modal asing yang keluar (outflow).

Inflow tersebut sebesar 800 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam kasaran netto yang masuk di dua pekan pertama April. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, inflow ini terjadi melalui instrumen surat utang negara (SUN) dan Surat Berharga Negara (SBN).

"Mengenai inflow petama di bulan April sudah ada tanda-tanda inflow. Khususnya instrumen surat utang negara. Akan ada sekitar 800 juta dolar AS in net masuk ke semua yang ada," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Ia melanjutkan, inflow tersebut merupakan pengaruh lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Service, menaikkan peringkat utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook stabil. Dengan demikian, kini Indonesia telah diakui oleh empat lembaga rating internasional berada pada satu tingkat lebih tinggi dari level Investment Grade sebelumnya.

"Itu pengaruh juga dari rating, itu artinya indikator-indikator kita banyak yang positif. Mungkin dalam waktu dekat juga kita akan masuk dalam global bond indeks," ucapnya.

Kenaikan peringkat itu menandakan kerangka kebijakan dalam negeri Indonesia semakin kredibel, efektif, dan kondusif bagi stabilitas makroekonomi. Hal ini juga membuat tingkat kepercayaan investor ke Indonesia menjadi semakin membaik.

"Nilai surat utang kita, SUN, jadi gambaran bahwa asing memberikan keyakinan pada Indonesia," kata dia.

Namun, dengan masih adanya sentimen negatif dari eksternal seperti kenaikkan Fed Fund Rate yang lebih agresif dari perkiraan dan perang dagang AS-China, dapat berpengaruh pada jumlah masuk inflow yang belum begitu besar.

"Tentunya masalah eksternalnya juga masih memengaruhi sehingga bisa saja jumlah yang masuk belum begitu besar," tuturnya

Hal ini mencerminkan, investor-investor asing mulai membawa modalnya masuk ke domestik. Dengan demikian dapat berimbas pada penguatan rupiah karena inflow tersebut mencerminkan net supply valas mulai terbentuk.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut