JAKARTA, iNews.id – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu buka suara soal anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia pun menyoroti pentingnya kepercayaan investor terhadap pemerintah sebagai salah satu fundamental bursa saham RI.
Todotua menjelaskan sentimen market muncul berdasarkan kepercayaan investor, bagaimana pasar menilai kinerja pemerintah dalam menjalankan dan memastikan kebijakan investasi dan penegakan hukum.
BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Oktober 2025
“Namanya, itu tadi, kan pasar itu based on trust. How they look the pemerintah itu bekerjanya seperti apa,” ujar Todotua di kantornya, Jakarta Selatan Selasa (18/3).
Menurutnya, fluktuasi pasar saham merupakan hal yang wajar. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah konsistensi pemerintah dalam menjalankan kebijakan.
Urutan Trading Halt di Bursa, Perdagangan Saham Bisa Disuspensi Jika IHSG Anjlok 15 Persen
Ia menegaskan pelaksanaan investasi yang terencana dengan baik, serta kepastian hukum yang semakin kuat akan menjadi faktor kunci dalam membangun kepercayaan investor.
IHSG Ambles 5 Persen, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham
"Fluktuatif naik turun itu biasa. Tapi kan kita ngelihat bagaimana sekarang pelaksanaan penegakkan hukum, yang sudah mulai lebih lebih baik,” tutur dia.
Todotua juga menyampaikan upaya pemerintah dalam menata kembali kebijakan investasi dan memastikan realisasinya akan menjadi perhatian utama pelaku pasar ke depan.
Dengan adanya langkah-langkah konkret dan konsistensi dalam kebijakan, ia meyakini bahwa kondisi pasar saham akan lebih stabil.
“Kita lihat ke depan akan lihat ke depannya apabila pemerintah konsisten dalam menjalankan ini semua, saya pikir akan lebih baik,” katanya.
Sebagai informasi, IHSG mengalami tekanan cukup signifikan, dipicu oleh berbagai faktor global maupun domestik. IHSG pada Selasa (18/3) sempat anjlok lebih dari 6 persen, membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian market sementara alias trading halt selama 30 menit.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku