BKPM: Realisasi Investasi Kuartal III Capai Rp176,6 Triliun
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) melaporkan realisasi investasi pada triwulan ketiga tahun ini sebesar Rp176,6 triliun, atau naik 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama di 2016.
Kepala BKPM Thomas Lembong menuturkan, dari jumlah itu Rp176,6 triliun berasal dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang naik 16,8% dari periode sama tahun lalu, dan Rp111,7 triliun dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau naik 12,0%.
Secara kumulatif sembilan bulan pertama, Januari–September 2017 realisasi investasi sebesar Rp513,2 triliun, sudah 75,6% target 2017 (Rp 678,8 triliun), terdiri dari PMDN Rp 194,7 triliun (37,9%) dan PMA Rp 318,5 triliun (62,1%) sedangkan realisasi investasi di luar jawa sebesar Rp 230,4 triliun (44,9%) dan di jawa Rp 282,8 triliun (55,1%).
Lembong menyampaikan bahwa capaian realisasi pada periode ini semakin menambah optimisme pemerintah untuk mencapai target realisasi investasi tahun 2017 yang ditetapkan sebesar Rp 678,8 triliun. “BKPM berkomitmen mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 91 tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Perizinan Berusaha, diantaranya melakukan revisi beberapa Peraturan Kepala BKPM untuk mewujudkan terlaksananya percepatan dan kemudahan berusaha,” kata Lembong dalam keterangannya, Senin (30/10/2017).
Selain itu BKPM juga terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menciptakan kemudahan pelayanan perizinan melalui perizinan dengan single submission, digital signature, serta tetap menjalankan langkah-langkah nyata dalam memfasilitasi penyelesaian hambatan investasi baik dari sisi perizinan maupun dalam implementasi di lapangan yang diharapkan akan mempercepat realisasi penanaman modal.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, BKPM, Azhar Lubis menuturkan, realisasi penanaman modal pada Triwulan III Tahun 2017 telah menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 286.497 orang dengan rincian sebanyak 109.711 orang dari proyek PMDN dan sebanyak 176.786 orang dari proyek PMA. “Angka tersebut menunjukkan bahwa investasi tetap berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. BKPM akan terus mengawal terealisasinya investasi yang berpotensi menyerap banyak tenaga kerja,” tutur dia.
BKPM mencatat bahwa realisasi investasi di Pulau Jawa pada periode Triwulan III ini mencapai Rp101,1 triliun sedangkan di luar Pulau Jawa sebesar Rp75,5 triliun. Dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama Tahun 2016, realisasi di Pulau Jawa mengalami peningkatan sebesar 15,4%. Sedangkan realisasi di luar Pulau Jawa juga mengalami peningkatan sebesar 11,5%.
BKPM juga mencatat, realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan III 2017 berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah Jawa Barat (Rp28,8 triliun, 16,3%), DKI Jakarta (Rp25,7 triliun, 14,6%), Banten (Rp18,1 triliun, 10,2%), Jawa Timur (Rp15,7 triliun, 8,9%) dan Jawa Tengah (Rp12,6 triliun, 7,1%).
Sedangkan, realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan III 2017 berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah Listrik, Gas, Air (Rp22,1 triliun, 12,5%), Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp19,9 triliun, 11,3%), Industri Logam, Mesin dan Elektronik (Rp18,9 triliun, 10,7%), Pertambangan (Rp18,2 triliun, 10,3%), dan Industri Kimia dan Farmasi (Rp16,3 triliun, 9,2%).
Lima besar negara asal PMA Periode Triwulan III 2017 adalah Singapura (US$ 2,5 miliar, 30,1%), Jepang (US$ 1,1 miliar, 13,3%), R.R. Tiongkok (USD0,8 miliar, 9,6%), Amerika Serikat (USD0,6 miliar, 7,2%) dan Korea Selatan (USD0,4 miliar, 4,8 %).
Editor: Ranto Rajagukguk