BNI Terbitkan NCD Rp3 Triliun, untuk Apa?
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menerbitkan kembali Negotiable Certificate Deposit (NCD) atau sertifikat deposito negosiasi sebesar ekuivalen Rp3 triliun pada kuartal IV 2022. Ini dilakukan untuk ekspansi bisnis.
NCD tersebut terdiri dari NCD rupiah mencapai Rp2,5 triliun dan NCD dolar AS senilai 31,5 juta dolar AS atau ekuivalen Rp500 miliar.
Direktur Treasury BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, dana hasil penerbitan NCD setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan bisnis.
“Hal itu sesuai rencana perseroan yang berniat mencari tambahan pendanaan selain dari Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan BNI khususnya pendanaan kredit dan pinjaman jangka panjang,” kata Putrama dalam keteranganya, dikutip dari Antara, Jumat (9/12/2022).
NCD tersebut telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan nama NCD Rupiah BNI Tahun 2022 dan NCD US Dollar BNI Tahun 2022.
NCD rupiah diterbitkan dengan tiga seri, yaitu seri A jangka waktu enam bulan dengan tingkat bunga 5,9 persen, seri B jangka waktu sembilan bulan dengan bunga 6 persen, dan seri C jangka waktu 12 bulan dengan suku bunga 6,2 persen. Sedangkan NCD dolar AS, hanya diterbitkan dalam satu tenor enam bulan dengan bunga 4,25 persen.
Adapun jumlah investor yang berminat terhadap NCD tersebut tercatat cukup tinggi. Untuk NCD rupiah menngalami oversubscribed 2,4 kali dan NCD USD oversubscribed 1,6 kali pada saat bookbuilding.
Putrama menuturkan, BNI merupakan bank pertama yang menerbitkan NCD dolar AS pada pasar domestik di Indonesia dan mendapatkan respons positif dari para investor. NCD yang diterbitkan BNI merupakan alternatif instrumen bagi investor dan nasabah dengan imbal hasil yang kompetitif.
Dia pun optimistis kredit pada tahun depan akan terus meningkat. Dengan demikian, BNI dapat semakin berkontribusi terhadap berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
“Ekspansi kredit menunjukkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional yang semakin menguat setelah dihantam pandemi Covid-19,” ujarnya.
Adapun penyaluran kredit BNI akan fokus pada segmen berisiko rendah dan debitor top tier di setiap sektor industri yang prospektif. Perseroan juga berharap eksposur kredit berkualitas tinggi ini berdampak pada kualitas kredit BNI dalam jangka panjang.
Editor: Jujuk Ernawati