Bursa Karbon Catat Transaksi Rp29 Miliar pada Hari Pertama
JAKARTA, iNews.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat nilai transaksi mencapai Rp29,20 miliar pada hari pertama perdagangan. Penutupan perdagangan bursa karbon berakhir pukul 15:00 waktu bursa.
Tercatat, frekuensi transaksi mencapai 27 kali, dengan total volume unit karbon yang diperdagangkan mencapai 459.953 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e).
Harga unit karbon Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengalami peningkatan 10,36 persen di level Rp77.000 per unit karbon, dari harga pembukaan sebesar Rp69.600 per unit karbon. Ini merupakan unit karbon atas Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6
"Nilai transaksi (belum termasuk potongan fee) mencapai Rp29,20 miliar," ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik kepada wartawan pasar modal, Selasa (26/9/2023).
Adapun, mekanisme perdagangan yang paling dominan berada di pasar reguler, sebanyak 17 kali. Pasar negosiasi mencapai 3 kali, sedangkan lelang (auction) mencapai 7 kali.
Dari sisi pengguna jasa karbon, BEI mencatat adanya 16 registered users. Pihak pembeli mencapai 15 pengguna jasa, sedangkan penjualnya 1 pengguna jasa.
Sebelumnya melalui keterangan tertulis, BEI mengungkap sejumlah pembeli perdana unit karbon. Mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.
"IDXCarbon adalah sebuah milestone penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat. IDXCarbon berupaya untuk memberikan transparansi, keandalan, dan keamanan dalam perdagangan karbon," kata Direktur Utama BEI selaku Penyelenggara Bursa Karbon Indonesia, Iman Rachman.
Editor: Aditya Pratama