Cari Tahu Performa Siklus Musim Saham IHSG dengan Fitur Seasonality Stockbit

JAKARTA, iNews.id - Investor milenial, tahukah kamu jika terdapat musim tertentu yang dapat memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? Fase ini juga dikenal dengan istilah siklus musim saham. 

Sejatinya, siklus ini belum tentu akan selalu terjadi dengan ritme yang sama, dan bukan sebagai acuan pasti kapan dan bagaimana saham bergerak. Namun, tak ada salahnya untuk mempelajarinya sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan keputusan yang tepat.

Baca Juga

Realisasi Penyaluran BLT Kesra Capai 75 Persen, Ditargetkan Rampung Desember 2025

Siklus Musim Saham

1. January Effect

Tak sedikit pelaku pasar yang percaya bahwa pada Januari, harga saham bergerak lebih positif, atau dikenal dengan istilah January Effect. Hal ini karena Manajer Investasi (MI) di Amerika Serikat biasanya berbelanja saham dalam jumlah besar pada awal tahun untuk dimasukkan ke portofolio investasi.

2. Sell in May and Go Away

Musim ini muncul karena anggapan bulan Mei adalah waktu untuk berlibur menikmati musim panas, sehingga selama enam bulan tersebut (Mei-Oktober) merupakan periode pergerakan saham yang negatif. Meski begitu, ada pula yang beranggapan jika teori ‘Buy in November’ justru lebih akurat.

3. Earning Season

Musim ini bertepatan dengan waktunya para perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mempublikasikan laporan keuangannya tiap kuartal, yaitu pada April, Juli, dan Oktober. Perusahaan dengan kinerja yang baik cenderung akan diikuti dengan kenaikan harga sahamnya.

4. Window Dressing

Biasanya pergerakan saham akan melaju positif pada tiga bulan terakhir jelang akhir tahun, yaitu sampai dengan Desember. Momen ini pun menjadi strategi Manajer Investasi untuk memperindah portofolionya sebelum dipresentasikan kepada pemegang saham.

Itulah beberapa siklus musim saham yang dapat kamu ketahui. Sebaiknya, pelajari lebih dalam bagaimana saham bergerak dan cara mengelolanya. Nah, untuk mengetahui performa indeks atau saham pada musim tertentu, kamu dapat menggunakan berbagai cara. Salah satunya, yaitu dengan menggunakan fitur Seasonality di Stockbit.

Cara Menggunakan Fitur Seasonality di Stockbit

Fitur Seasonality di Stockbit berfungsi untuk mengetahui kecenderungan performa suatu indeks atau saham setiap bulan dari tahun ke tahun. Kamu juga dapat mengetahui kapan musim-musim atau momentum yang tepat bagi indeks maupun saham pilihanmu untuk memaksimalkan profit dan meminimalisir risiko.

Cara menggunakannya pun mudah, cukup ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Klik Seasonality pada menu bar di homepage Stockbit
2. Kemudian, ketik “IHSG” pada kolom pertama pencarian. Lalu, masukkan periode musim yang ingin diketahui pada kolom kedua
3. Klik Show
4. Akan muncul tabel performa perusahaan yang menunjukkan kecenderungan tinggi atau rendah di tiap periodenya

Jika ingin mengetahui performa indeks atau saham tertentu lainnya, kamu juga dapat memasukkan kode indeks atau saham pada kolom pertama. Kemudian, klik Show.

Misalkan, pada performa IHSG selama 10 tahun terakhir pada gambar fitur Seasonality di atas menunjukkan, pada bulan Desember (siklus Window Dressing) IHSG bergerak hijau dengan probabilitas 100 persen.

Jadi, kamu sudah bisa bersiap untuk belanja saham pada bulan-bulan sebelumnya, lalu menjualnya di bulan Desember untuk mendapatkan cuan.

Mudah bukan? Sekarang kamu sudah dapat mengakses fitur Seasonality di Stockbit. Fitur ini dapat menampilkan kecenderungan performa suatu indeks atau saham berdasarkan data pergerakan musiman dalam puluhan tahun terakhir.

Kamu juga bisa menarik data lebih jauh lagi sejak emiten tersebut IPO dengan fitur Seasonality, lho! Semua kemudahan ini bisa kamu dapat hanya dalam satu genggaman, melalui Aplikasi Stockbit.

Tunggu apa lagi? Download aplikasi Stockbit dan akses fitur Seasonality untuk pantau performa saham favorit kamu sekarang!

Editor: Rizqa Leony Putri