CORE: Defisit Transaksi Berjalan Berpotensi 3 Persen terhadap PDB
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) selama 2018 sebesar 25 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut jauh melebar dibandingkan dua tahun sebelumnya, 2017 sebesar 17,5 miliar dolar AS dan 2016 sebesar 16,3 miliar dolar AS.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, angka perkiraan ini memang masih aman karena di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, dengan tekanan global tahun ini yang belum selesai dapat mendorong capital outflow yang lebih besar sehingga dapat membatasi surplus perdagangan.
"Artinya ada potensi CAD pada akhir tahun akan mendekati 3 persen PDB. CAD sebesar 2,5 persen sebenarnya masih relatif aman. Tapi semakin dekat dengan batas yang dianggap berbahaya yaitu 3 persen PDB," ucapnya kepada iNews.id, Sabtu (28/7/2018).
Jika hal ini terjadi maka akan lebih sulit mengendalikan nilai tukar rupiah yang sejak awal tahun terus melemah di atas level Rp14.000 per dolar AS. Dengan demikian, pemerintah dan BI harus berupaya lebih keras untuk menahan CAD agar tidak semakin melebar.
Proyeksi BI kemarin lebih memburuk dibanding Maret lalu di mana CAD akan sekitar 2,3 persen dari PDB di 2018. Angka tersebut saja sudah lebih buruk dari tahun lalu yang hanya sekitar 1,7 persen dari PDB.