Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Nilai Transaksi Sentuh Rp1,03 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Ditopang Emiten Blue Chip, Wall Street Akhir Pekan Ditutup Menguat

Sabtu, 25 September 2021 - 08:34:00 WIB
Ditopang Emiten Blue Chip, Wall Street Akhir Pekan Ditutup Menguat
Bursa Saham Amerika Serikat, New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Bursa Saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (24/9/2021). Penguatan Wall Street ditopang saham-saham blue chip yang menggerakan tiga indeks utama. 

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 0,10 persen di level 34.798. Sejumlah emiten yang mendorong penguatan DJIA, yaitu Salesforce (2,80 persen), Visa A (1,44 persen), American Express (1,36 persen), dan JPMorgan (1.15 persen).

Indeks S&P 500 (SPX) berakhir menguat 0,15 persen di level 4.455,5. Beberapa emiten top gainers yang menopang penguatan SPX adalah TripAdvisor (3,56 persen), Costco (3,31 persen), Expedia (3,09 persen), CarnivalCorp (3,04 persen), dan Norwegian Cruise Line (2,97 persen).

Sedangkan indeks Nasdaq 100 (NDX) naik 0,09 persen ke level 15.329, ditopang aksi beli terhadap sejumlah saham blue chip seperti Moderna dan Baidu. 

Sejumlah emiten penggerak indeks terpantau mulai bangkit kembali dari aksi jual pada awal pekan lalu yang sebagian besar disebabkan dari kekhawatiran terjadinya gagal bayar oleh Evergrande yang dapat berpotensi terhadap pasar keuangan global.

Pada Jumat lalu, pihak manajemen unit bisnis dari grup Evergrande yang bergerak di bidang mobil listrik mengatakan bahwa perusahaan mereka bakal menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Mereka mengharapkan agar ada kucuran dana yang cepat untuk membantu likuiditas perusahaan properti yang semakin memburuk.

"Kita mulai mengalami pemulihan yang baik dari posisi terendah pekan ini," kata Analyst Cherry Lane Investments, Rick Meckler, dilansir Reuters, Sabtu (25/9/2021).

Rick meyakini bahwa suku bunga Amerika Serikat saat ini dapat menjadi momentum bagi investor saham untuk memaksimalkan profitnya di pasar modal.

"Dengan suku bunga rendah, bahkan jika memang ada rencana untuk dinaikkan, ataupun ada stimulus fiskal yang akan datang, saya pikir investor masih lebih memilih saham daripada jenis instrumen aset investasi lainnya.," tuturnya.

Di tempat yang berbeda, sejumlah ekonom masih mewanti-wanti investor untuk tetap mengantisipasi risiko yang datang.

"Ini adalah pekan yang sangat bergejolak. Saya pikir memasuki minggu terakhir September, volatilitas pasar kemungkinan akan berlanjut, terutama dengan adanya window dressing pada akhir kuartal tahun ini," kata Chief Market Economist Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut