Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satu Dekade Shopee, Ciptakan Dampak bagi Ekosistem lewat Inovasi dan Kolaborasi
Advertisement . Scroll to see content

Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Rp2.085 Triliun di 2025

Rabu, 24 November 2021 - 17:48:00 WIB
Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Rp2.085 Triliun di 2025
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Suminto. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi ekonomi digital Indonesia akan menembus 146 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2.085 Triliun pada tahun 2025.

"Ini merupakan angka tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya," ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Suminto, pada acara Puncak Indonesia Digital Conference (IDC) 2021, Rabu (24/11/2021).

Menurut dia, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp999,890 triliun pada 2021. Angka tersbeut meningkat 49 persen dari 47 miliar dolar AS atau setara Rp671,355 triliun.

Prediksi tersebut, lanjut Suminto, didasarkan pada percepatan digitalisasi, penetrasi internet, dan teknologi yang tinggi, serta dukungan dari demografi Indonesia.

Dia menjelaskan, sektor e-commerce diproyeksikan tetap menjadi pendorong utama dari digital ekonomi di tanah air. Sementara dari sisi demand, penggunaan internet di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta orang per Januari 2021.

"Dari sisi pembayaran digital tercatat pengguna dan nominal transaksi yang terus menunjukkan tren pertumbuhan positif, dimana jumlah pengguna pembayaran digital naik dari 82 juta di Tahun 2017 menjadi 177 juta di Tahun 2020 dengan nilai transaksi mencapai 38 juta dolar AS," ungkap Suminto.

Dari sektor keuangan, digitalisasi juga terus berkembang dengan sangat cepat yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya produk, instrumen, dan layanan keuangan berbasis digital yang inovatif. Jumlah pelaku fintech juga tercatat semakin meningkat dalam menyediakan layanan produk instrumen.

"Dari industri perbankan, digitalisasi juga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat antara lain kita lihat mulai banyaknya kehadiran bank digital di mana bank digital ini memberikan layanan tanpa tatap muka dengan jumlah kantor cabang fisik yang minimal, bahkan dimungkinkan hanya kantor pusatnya saja," kata Suminto.

Menurut dia, dengan adanya bank digital membuat kompetisi di sektor industri perbankan semakin ketat yang didorong efisiensi yang tinggi. "Tentunya bagi industri digitalisasi akan meningkatkan kompetitif dan juga meningkatkan efisiensi yang pada akhirnya menguntungkan bagi semua," tutur Suminto.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut