Enam Fakta Pergerakan IHSG Selama Sepekan
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan ini. Indeks ditutup naik 20,37 poin atau 0,40 persen ke 5.112.
Tidak hanya itu, bursa saham regional Asia ditutup mayoritas menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Hanya bursa saham China, Indeks Shanghai Composite China (SSEC) yang ditutup melemah.
Berikut fakta pergerakan IHSG selama periode 19-23 Oktober 2020 berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI):
1. IHSG Sepekan Naik 0,17 persen.
Dalam sepekan Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang variatif dan ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada IHSG sebesar 0,17 persen pada level 5.112,188 dari posisi 5.103,414 pada penutupan pekan yang lalu.
2. Kapitalisasi Pasar Naik dalam Sepekan.
Kenaikan juga terjadi pada kapitalisasi pasar sebesar 0,13 persen menjadi Rp5.943,032 triliun dari Rp5.935,388 triliun pada minggu lalu.
3. Transaksi Harian dan Volume Transaksi Melemah Tipis.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami pelemahan tipis 1,10 persen menjadi Rp9,021 triliun dari Rp9,121 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian juga mengalami pelemahan tipis 0,02 persen menjadi 12,162 miliar saham dari 12,164 miliar saham sepekan yang lalu.
4. Rata-Rata Frekuensi Transaksi Harian Melemah 9,28 Persen
Rata-rata frekuensi harian selama sepekan mengalami pelemahan 9,28 persen menjadi 706,677 ribu kali transaksi dari 778,929 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
5. Investor Lanjutkan Aksi Jual
Investor asing pada perdagangan hari terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp45,69 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp47,535 triliun.
Aksi terbesar jual bersih investor asing pada akhir pekan pada saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp248,7 miliar dan menyebabkam saham tersebut turun 2,59 persen ke Rp2.630.
6. Pencatatan 2 Obligasi dan 1 Sukuk Mudharabah.
Pertama, penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dengan nilai nominal Rp1,5 triliun. Kedua, penerbitan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp1,4 triliun.
Sementara itu, penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) dengan nilai nominal sebesar Rp485 miliar. Dengan ketiga pencatatan tersebut, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 88 Emisi dari 55 Emiten senilai Rp71,01 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 464 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp439,73 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 127 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 117 seri dengan nilai nominal Rp3.545,35 triliun dan 400 juta dolar AS. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,28 triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk