Gagal Manfaatkan Momentum, Rupiah Kembali Anjlok Dekati Level Rp15.000
JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan, Rabu (5/9/2018) balik arah setelah di sesi pagi dan siang tadi mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Posisi mata uang Garuda tercatat masih terpuruk dan mendekati level Rp15.000 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terdepresiasi 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.938 per dolar AS dari sesi terakhir kemarin Rp14.935 per dolar AS. Laju harian rupiah tercatat Rp14.925-14.940 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.925 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.933 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp14.390 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan ke Rp14.928 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.922-14.940 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 87 poin menjadi Rp14.927 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.840 per dolar AS.
Sebagai informasi, kurs dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang. Kerugian dolar terhadap mata uang lainnya masih terbatas karena investor tetap setia pada greenback yang bersifat safe haven. Pasalnya, pelaku pasar masih mewaspadai konflik perdagangan antara AS dan China.
Sebuah survei yang dirilis semalam menunjukkan aktivitas manufaktur AS mencapai level tertinggi 14 tahun pada bulan Agustus. Hal ini memperkuat harapan adanya kenaikan suku bunga AS, dan mendukung dolar serta membantu imbal hasil obligasi AS mencatatkan level tertinggi tiga minggu.
Namun, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,1 persen ke 95,337, tidak jauh dari level tertinggi dua pekan di 95,737 yang dicapai selama sesi sebelumnya.
Dolar Australia tercatat naik 0,3 persen menjadi 0,7196 dolar AS. "Setelah Aussie melaju, mata uang lainnya juga menguat," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities, dikutip dari Reuters.
Euro naik 0,16 persen lebih tinggi menjadi 1,1599 dolar AS, dan pound Inggris menguat 0,1 persen ke 1,2864 dolar AS. Dolar Selandia Baru memangkas kerugian awal dengan bergerak ke 0,6530 dolar AS
Terhadap yen Jepang, dolar nyaris tidak berubah, yakni 111,55 yen. Mata uang negara-negara berkembang jatuh semalam karena para investor khawatir ekonomi berorientasi ekspor akan terjebak dalam bentrokan konflik perdagangan yang meningkat.
Rand Afrika Selatan kehilangan sekitar 3 persen terhadap greenback pada Selasa karena ekonomi secara tak terduga tergelincir ke dalam resesi pada kuartal kedua, sementara lira Turki dan peso Meksiko juga turun.
"Selama Amerika Serikat dan China bertengkar, mudah bagi harga komoditas jatuh dan mata uang pasar berkembang juga mudah dijual," kata Daiwa's Ishizuki.
Editor: Ranto Rajagukguk