Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Realisasi Penerimaan Pajak Tembus Rp1.459 Triliun, 70,2 Persen dari Target
Advertisement . Scroll to see content

Gempa Lombok, BNPB Minta Duit Rp700 Miliar ke Kemenkeu

Senin, 20 Agustus 2018 - 21:57:00 WIB
Gempa Lombok, BNPB Minta Duit Rp700 Miliar ke Kemenkeu
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengajukan anggaran untuk penanggulangan bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Besaran anggaran yang diajukan sekitar Rp600-700 miliar.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani menjelaskan, dana tersebut telah digunakan untuk bencana sebelum di Lombok. Kemudian, ketika terjadi bencana gempa di Lombok barulah dana tersebut sebagian dipakai untuk penanggulangan awal.

"Di BNPB itu dialokasikan dana on-call (darurat) sekitar Rp700 miliaran tapi kebetulan dia pakai termasuk sebelum (bencana) Lombok," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Ia melanjutkan, BNPB kembali mengajukan anggaran penanggulangan bencana ke Kemenkeu pada pekan ini. Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk dana darurat tambahan seperti perbaikan perumahan para korban bencana.

"Nah ini masih review. Next-nya kita belum tahu, kita tunggu BNPB yang mengkoordinir berapa persisnya, kita belum bisa ngomong Rp2-3 triliun itu belum tahu. Itu mekanisme bujetnya," ucapnya.

Permintaan anggaran tahap dua tersebut sekitar Rp600-700 miliar khusus untuk bencana di Lombok. "Tadi saya bilang yang pertama kita kasih Rp700 miliaran tapi itu sudah dia pakai untuk bencana lain. Sebagian alhamdulillah sudah bisa dipakai juga untuk Lombok. Sekarang dia butuh, dia mengusulkan Rp600-700 miliar," kata dia.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) meminta Kemenkeu untuk tetap efisien dalam menganggarkan dana untuk BNPB. Oleh karenanya, pihaknya tengah menghitung dana dengan cermat agar sesuai kebutuhan.

"Permintaan dari BI harus efisien. Kita kan mengalokasikannya harus efisien dan efektif, tepat sesuai kebutuhan. Nanti next-nya hitung lagi untuk kebutuhan apa dan kegiatan apa. Kita siap support," tuturnya.

Sebagai informasi, gempa bumi beruntun yang mengguncang Lombok menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah. Hingga Senin (20/8/2018) siang, jumlah korban tewas akibat gempa 6,9 skala richter (SR) di Lombok mencapai 10 orang. Puluhan lainnya dilaporkan luka-luka dan ratusan bangunan rusak parah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8/2018) pukul 10.45 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (dengan rincian, tujuh rusak berat, lima rusak sedang, 139 rusak ringan dan enam unit fasilitas ibadah.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut