Harga Bitcoin Diprediksi Makin Turun karena Terhambat Isu Lingkungan dan Regulasi
NEW YORK, iNews.id - Harga Bitcoin mencatat rekor terburuk dalam setahun terakhir setelah anjlok pada pekan lalu. Penurunan tersebut diprediksi berlanjut karena masa depan mata uang kripto itu masih meragukan.
Chief Global Strategist BCA Research Inc, Peter Berezin mengatakan, Bitcoin dalam jangka panjang menghadapi kendala, terutama masalah lingkungan dan regulasi dari pemerintah.
"Besarnya energi yang dibutuhkan untuk menambang Bitcoin dan karena itu, pemerintah akan menciptakan hambatan lebih banyak bagi mata uang kripto terbesar itu," kata Berezin dikutip dari Bloomberg, Senin (3/1/2021).
Isu lingkungan masih menjadi salah satu kendala utama menurut Berezin. Aktivitas penambangan Bitcoin lewat jaringan komputer masih memakan banyak energi. Selain itu, biaya dan lambatnya transaksi Bitcoin juga membuatnya tak cocok menjadi alat tukar.
Dalam setahun terakhir, harga Bitcoin meningkat lima kali lipat. Peningkatan ini terjadi setelah Tesla membeli Bitcoin hingga 1,5 miliar dolar AS. Namun, risiko Bitcoin yang tinggi mengundang kritik dari Co-Founder Microsoft Bill Gates dan Menteri Keuangan AS, Jane Yellen.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga berpotensi kehilangan pendapatan miliaran dolar AS dari seigniorage, sehingga akan menghalangi legalitas Bitcoin. Seigniorage adalah selisih antara biaya pencetakan uang dan nominal yang tercantum dalam uang.
"Banyak perusahaan yang mulai mengadopsi Bitcoin sebagai asosiasi dengan teknologi mata uang digital. Ketika dana ESG mulai meninggalkan Bitcoin, harganya akan mulai turun. Hati-hati," katanya.
Harga Bitcoin naik 2,5 persen ke 46.539 dolar AS di tengah sesi perdagangan Senin waktu Hong Kong. Aset kripto tersebut sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 58.350 pada dua minggu lalu.
Editor: Rahmat Fiansyah