Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Selama Sepekan Naik 0,52 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.391 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

IHSG Anjlok, Analis Sebut Mulai Beli Saham saat Indeks Sentuh 5.600

Selasa, 18 Mei 2021 - 11:08:00 WIB
IHSG Anjlok, Analis Sebut Mulai Beli Saham saat Indeks Sentuh 5.600
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan setelah libur panjang Lebaran dan bergerak di level 5.800. (Foto: ilustrasi/Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan setelah libur panjang Lebaran. Indeks saat ini bergerak di kisaran 5.800 poin.

Pada perdagangan pagi ini, IHSG kembali turun 0,5 persen dan berpotensi menuju ke level 5.700. Apabila terus turun, maka tren penguatan (bullish) IHSG jangka pendek berpeluang patah.

Ekonom Panin Sekuritas Hosianna Evalita Situmorang mengatakan, situasi domestik dan global saat ini memberikan tekanan pada IHSG, terutama terkait kasus Covid-19.

“Kita melihat di 5.800-an kemarin itu memang sudah cenderung trennya ada potensi patah. Tapi sebenarnya kalau kita lihat walaupun nanti IHSG melanjutkan pelemahan, misalnya menuju ke 5.600 gitu paling worst-nya (terburuknya), kita lihat ini justru peluang akumulasi beli,” katanya dalam Market Opening IDX Channel, Selasa (18/5/2021).

Hosianna melihat IHSG ditutup sedikit rebound pada sesi perdagangan kemarin. Dia tak yakin indeks bisa bergerak di teritori hijau hari ini. "Kalau untuk stay di zona positif itu memang masih penuh banyak tantangan,” katanya.

Menurut Hosianna, investor khawatir dengan lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Namun, program vaksinasi dan protokol kesehatan digencarkan saat ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran tersebut.

Selain itu, kata dia, investor juga tengah menanti pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Dari sisi global, inflasi di AS yang tinggi memicu ekspektasi bank sentral The Fed mengerem pelonggaran moneter lebih cepat. Namun, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun masih stabil.

“Kekhawatiran inflasi ini sebenarnya nanti ekspektasi peningkatan yield, tapi ternyata yield obligasinya masih cukup stabil. Jadi, harusnya ini bisa memberikan convidence juga untuk investor,” ujar Hosianna.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut