IHSG Hari Ini Dibayangi Profit Taking, Simak 3 Rekomendasi Saham Buy

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan dibayangi aksi profit taking atau ambil untung. IHSG diperkirakan akan berada di kisaran 6.640–6.800.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, target penguatan 6.740 sudah berhasil dicapai dan bahkan ditembus.

Baca Juga

Pupuk Indonesia Sebut Perombakan Skema Subsidi Mampu Tingkatkan Efisiensi Operasional

"Jika memperhatikan candlestick IHSG, kita bisa mengatakan bahwa terjadi sedikit tekanan jual yang menghasilkan adanya tail pada bagian atas dari candlestick, dan hal tersebut tidak lepas dari tekanan yang terjadi pada saham ASII sebagai salah satu movers dari IHSG," tulis William dalam analisisnya, Rabu (18/1/2023).

Namun jika tekanannya hanya terjadi pada salah satu saham, menurutnya, maka tidak perlu dikhawatirkan.

"Bahkan saat ini kami bisa saja mengatakan bahwa ke mana pun arah IHSG, fokus pasar sedang tertumpu pada saham-saham yang berpeluang memberikan cuan dengan adanya kekhawatiran resesi (seperti pada ulasan kemarin)," tuturnya.

Artinya, pola candlestick IHSG saat ini sedang tidak menjadi perhatian pasar, para pelaku pasar sendiri akan memilih, apakah saham-saham yang menjadi fokus mereka ini akan sekaligus menggerakkan indeks atau tidak sama sekali.

"Namun jika Anda ingin mengikuti pergerakan indeks, menurut kami, setelah selesai menembus 6.740 maka sudah cukup jelas arahnya adalah level psikologis 6.800," ucapnya.

William memperkirakan, kemungkinan hari ini akan ada profit taking pada saham-saham 2nd liner, yang membuat laju indeks sedikit terhambat.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:

AALI, buy, support 7.825, resistance 8.200.
LPPF, buy, support 3.980, resistance 4.220.
BBKP, buy, support 110, resistance 126.

IHSG pada perdagangan Selasa (17/1/2023) ditutup menguat sebesar 79,28 poin atau 1,19 persen menuju 6.767,34. Nilai transaksi mencapai Rp12,877 triliun (all market). 

Editor: Jujuk Ernawati