IHSG Pagi Menghijau ke 6.445
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pada perdagangan, Kamis (14/1/2021), pagi. Saat preopening, indeks naik ke 6.448,94.
Pada pembukaan perdagangan, indeks memangkas penguatan menjadi 6.445,10 dan sekitar pukul 09.06 WIB indeks stabil di 6.445,34 atau naik 10,13 poin (0,15 persen). Dari 468 saham yang diperdagangkan, 203 di antaranya menguat, 110 melemah dan 155 stagnan.
Frekuensi perdagangan tercatat 13.601 kali dengan nilai transaksi Rp1,62 triliun dan 3,4 miliar lembar saham diperjualbelikan. 10 indeks sektoral penggerak IHSG mayoritas menguat, sementara dua di antaranya mencatatkan koreksi.
Sektor konsumer memimpin pelemahan dengan turun 0,32 persen. Kontributor utama yang mengerek indeks ke zona hijau, yaitu sektor aneka industri yang naik 1,63 persen.
Investor asing mewarnai perdagangan pagi dengan aksi jual bersih (net sell) Rp3,15 miliar.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Bnak BRIsyariah Tbk (BRIS) naik Rp80 atau 2,12 persen ke Rp3.840, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik Rp50 atau 1,15 persen ke Rp3.520 dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp100 atau 3,21 persen ke Rp3.220.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp425 atau 1,19 persen ke Rp35.175, PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp75 atau 1,18 persen ke Rp6.300 dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun Rp35 atau 2,24 persen ke Rp1.530.
Di pasar regional, bursa saham Asia beragam karena investor menunggu rilis data perdagangan China untuk Desember. Di Jepang, Nikkei 225 memimpin kenaikan di antara pasar-pasar utama kawasan dengan menguat 1,23 persen, sementara indeks Topix naik tipis 0,66 persen.
Pasar saham China Daratan turun dengan Komposit Shanghai merosot 0,49 persen, sementara komponen Shenzhen turun 1,257 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,23 persen.
Kospi Korea Selatan bergerak datar. Di Australia, S & P/ASX 200 naik 0,39 persen. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan turun 0,1 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk