Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Perlu Diwaspadai Investor, Cek di Sini!
Advertisement . Scroll to see content

Intip 5 Rekomendasi Saham Pekan Depan, Ada 2 Emiten BUMN

Minggu, 29 Januari 2023 - 14:18:00 WIB
Intip 5 Rekomendasi Saham Pekan Depan, Ada 2 Emiten BUMN
Intip 5 rekomendasi saham pekan depan, ada 2 emiten BUMN
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Astronacci International melihat beberapa saham dengan potensi kenaikan pada pekan depan seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Perdagangan Jumat (27/1/2023) lalu.

Menurut Founder dan CEO Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan, saham berpotensi pertama bergerak di sektor konsumsi khususnya produk ayam adalah Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

"Emiten ini diperkirakan akan tumbuh moderat di tahun 2023, didukung oleh kebijakan kenaikan upah minimum yang setinggi-tingginya 10 persen dari tahun sebelumnya, pertimbangan segi pasokan, serta kegiatan pemangkasan Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) untuk mengontrol supply juga akan berlanjut," kata dia dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Dengan pertimbangan tersebut, harga ayam berpotensi menjadi lebih stabil dan menguntungkan sektor ini. Menurut dia, CPIN secara teknikal masih bergerak dalam uptrend dengan target harga Rp6.750 selama masih bertahan di atas area Rp5.500.

Saham emiten yang potensial karena keberadaan electric vehicle masih sangat prospektif mengingat Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar pertama di dunia dengan cadangan 21 juta metrik ton (MT), membuat perusahaan nikel di Indonesia diuntungkan karena tingginya potensi permintaan nikel di masa yang akan datang adalah saham emiten BUMN di bidang timah.

"Saham berpotensi kedua adalah Timah Tbk (TINS) saat ini telah menembus area konsolidasinya dengan target harga di Rp1.480 selama mampu bertahan di atas area Rp1.210," ujarnya.

Saham potensial ketiga adalah saham semen BUMN, Semen Indonesia (SMGR). Sektor semen tahun ini diharapkan dapat bertumbuh setelah mengalami gejolak naiknya harga komoditas batu bara. Normalisasi harga batu bara global di tahun ini akan menurunkan biaya bahan bakar dalam produksi semen, yang pada akhirnya berpeluang menaikkan margin bisnis perusahaan semen.

"SMGR saat ini sedang bergerak di atas dynamic support untuk melanjutkan penguatannya ke area Rp7.825 dengan support di area Rp6.925," ucapnya.

Perusahaan tersebut tahun ini fokus membidik sektor pendukung transisi energi dalam jangka waktu pendek hingga panjang. Manajemen melihat prospek di sektor ini menjanjikan lantaran tren dunia yang semakin kuat mengarah ke penggunaan energi bersih sejalan dengan perkembangan ekosistem electric vehicle Indonesia, sehingga portofolio yang dipilih oleh manajemen berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan datang.

Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sebagai saham berpotensi selanjutnya telah menembus area base dengan target harga di area Rp2.690 dan support pada area Rp2.290. Saham berpotensi terakhir datang dari industri pulp dan kertas, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), yang saat ini berpeluang mengejar area classic resistance Rp8.025 selama bertahan di atas support Rp6.750.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut