Jelang Rilis Data Inflasi RI, IHSG Pekan Depan Berpotensi Uji Support 6.542
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersiap menyambut rilis data inflasi Indonesia pada awal pekan depan. Indeks saham berpotensi menguji support di level 6.542, dengan target area terdekat di 6.687-6.764.
"Waspadai apabila break support, maka IHSG rawan menuju ke 6.509-6.530," tulis riset MNC Sekuritas akhir pekan dikutip, Minggu (4/6/2023).
Sebelumnya, IHSG menutup pekan ini terkoreksi 0,05 persen di 6.633,26. Terdapat 419 saham di zona merah, 152 saham melemah, dan 171 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp33,91 triliun dari total 90,02 miliar saham yang diperdagangkan.
Indonesia akan melaporkan angka inflasi periode Mei 2023. Konsensus analis memprediksi angka inflasi RI akan kembali melandai di 4,23 persen year-on-year (yoy), dibandingkan April 2023 di level 4,33 persen yoy.
Adapun, inflasi bulanan juga diramal menurun di 0,30 persen (MtM), dari bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen. Inflasi inti -yang tidak termasuk komponen makanan dan energi- juga diprediksi akan turun di 2,80 persen dari 2,83 persen.
Dari mancanegara, Amerika Serikat akan merilis purchasing manager index (PMI) sebagai acuan ketahanan ekonomi di tengah suku bunga tinggi. Data Composite PMI dan Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index akan diumumkan, Senin (5/6/2023) untuk mengukur sektor manufaktur dan jasa.
Uni Eropa juga bakal merilis tingkat inflasinya pada awal pekan depan, setelah bulan sebelumnya naik 7,00 persen yoy, dengan inflasi inti 5,60 persen, demikian dikutip dari riset Phintraco Sekuritas, Minggu (4/6/2023).
Spekulasi adanya kenaikan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve dinilai masih membebani pasar. Namun, data tenaga kerja AS terakhir sedikit memberi relaksasi menjelang pertemuan FOMC The Fed pada 13-14 Juni 2023.
Editor: Aditya Pratama