Kaleidoskop IHSG Tahun 2020: Terperosok ke 3.900 di Awal Pandemi, Tembus 6.000 di Akhir Tahun
JAKARTA, iNews.id - 2020 menjadi tahun yang cukup berat bagi pasar modal Indonesia. Pandemi Covid-19 sempat membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot cukup tajam pada Maret 2020.
Pada Januari 2020, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di level 6.325. Memasuki Maret IHSG tertekan merespons adanya dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terkena Covid-19 pada 2 Maret.
Sejak saat itu, penurunan terus terjadi hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan kebijakan batas auto reject bawah (ARB) maksimal 7 persen. Di awal penetapan aturan itu, IHSG beberapa kali terkena trading halt hingga mencapai puncaknya saat anjlok ke level 3.937 pada 24 Maret 2020.
IHSG kembali rebound dengan cepat pada akhir Maret 2020. Pada 3 April, IHSG kembali ke level 4.623. Namun, indeks kembali volatil setelah pelaku pasar khawatir dengan rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun, kekhawatiran tersebut tak berlangsung lama. Indeks terus menanjak dan berakhir di 4.753 pada akhir Mei 2020 atau sepekan setelah Idul Fitri.
Laju indeks tak terbendung. Pada pertengahan Juni, IHSG sempat menyentuh ke level 5.000. Pada Agustus, IHSG terus bertahan di level tersebut meski data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 negatif 5,32 persen yang menandakan Indonesia berada di jurang resesi.