Kazakhstan Rusuh, Internet Mati, Harga Bitcoin Merosot ke Level Terendah 3 Bulan
NUR-SULTAN, iNews.id - Harga bitcoin merosot pada Jumat (7/1/2022) ke level terendah sejak September 2021 lalu karena kerusuhan yang terjadi di Kazakhstan. Sebagai negara terbesar kedua untuk penambangan kripto, kerusuhan telah membuat pemerintah mematikan layanan internet.
Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu merosot sebesar 8 persen dan jatuh di bawah 41.000 dolar AS per koin karena investor menjual kripto mereka. Hal itu sebagian karena kerusuhan di Kazakhstan dan risalah yang dirilis The Fed untuk memperketat aturan moneter.
Mengutip euronews, pengawas keamanan siber Netblocks menyatakan, gangguan internet di Kazakhstan berlanjut dalam skala nasional pada Jumat pagi waktu setempat, dengan konektivitas nasional hanya 5 persen dari normal. Layanan internet dimatikan karena meluasnya protes terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dimulai pada akhir pekan di kota barat Zhanaozen.
Negara Asia Tengah ini telah menjadi rumah bagi penambangan bitcoin terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Itu terjadi setelah tetangga Kazakhstan, China, mengusir penambang kripto pada Mei tahun lalu karena tingginya konsumsi energi penambangan bitcoin yang terkuras dari negara tersebut.
Penambangan adalah proses yang memungkinkan Anda membuat koin baru dan menyimpan log transaksi. Bitcoin menggunakan mekanisme Proof of Work. Sistem ini membutuhkan jaringan komputer global untuk berjalan pada saat yang sama ketika transaksi berlangsung. Inilah sebabnya mengapa bitcoin menggunakan begitu banyak energi karena dirancang untuk mendorong peningkatan upaya komputasi.