Lebih Dari 15 Anchor Investor Minati Right Issue MNC Bank, HT: Yang Dipilih Investor Strategis

JAKARTA, iNews.id - Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT), mengatakan lebih dari 15 anchor investor tertarik masuk PT MNC Bank Internasional Tbk (MNC Bank atau BABP) melalui penawaran umum saham terbatas atau right issue.

Menurut dia, tingginya minat para investor terhadap right issue MNC Bank sangat mengejutkan, namun dia memastikan hanya akan memilih investor strategis yang bisa memberikan nilai tambah bagi perseroan.

Transaksi Business Matching UMKM Januari-Oktober 2025 Capai Rp2,17 Triliun

"Yang dipilih yang bisa memberikan nilai maksimal. Saya sangat suprise, karena banyak sekali yang datang untuk menjalin kerja sama," kata HT, di Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Dia mengungkapkan, setiap hari ada 4-5 investor yang mengajak meeting untuk melakukan penjajakan terkait right issue MNC Bank. Saat ini, pihak manajemen MNC Bank sedang melakukan negosiasi dengan beberapa anchor investor yang akan masuk dengan menambah modal melalui rights issue.

HT menjelaskan, penting bagi MNC Bank untuk memilih investor strategis, karena nantinya mereka juga akan menentukan laju kecepatan bank tersebut yang akan bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital terdepan. Untukm itu, diperlukan investor yang memberikan nilai tambah, termasuk transfer teknologi, karena akan mempercepat pertumbuhan kinerja BABP ke depan.

Dia memaparkan, right issue atau penambahan modal HMETD juga akan ditawarkan kepada publik. "Publik kan pemegang sahamnya banyak sekarang transaksi di bursa sangat aktif. Kalau ada rights issue pasti mereka subscribe," ujar HT.

Menurut HT, MNC Bank akan menjadi bank Buku III setelah adanya penambahan modal melalui rights issue. Bank Buku 3 merupakan bank dengan modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Saat ini, BABP berada di Buku II, bank dengan modal inti Rp1 triliun hingga Rp5 triliun.

Seperti diketahui, anak perusahaan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menyetujui rencana Penambahan Modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD) dan rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam RUPSLB hari ini.

“Non HMETD dan HMETD diprioritaskan untuk investor strategis atau investor finansial kredibel yang dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan layanan perbankan digital MotionBanking," kata Presiden Direktur MNC Bank, Mahdan.

Dia menjelaskan, dana yang diperoleh dari dua aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank. Selain itu, untuk memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank dan akuisisi nasabah secara digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Yang terpenting, dana dari right issue MNC Bank juga akan digunakan untuk mendukung pengembangan MotionBanking sebagai aplikasi perbankan digital paling terintegrasi, termasuk Pengembangan Credit Scoring berbasiskan AI dan pengintegrasian MotionPay serta kartu kredit virtual (Visa dan Mastercard) dan aplikasi fintech terkait lainnya yang dimiliki MNC Group maupun pihak eksternal.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Pemegang saham telah setuju dan menerima Laporan Tahunan yang diaudit untuk tahun buku 2020, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris tahun buku 2020.

RUPST juga menyetujui pengangkatan anggota Direksi baru Teddy Setiawan Tee, dimana pengangkatan tersebut akan efektif setelah lulus fit and proper test dari OJK.

Pengangkatan Teddy untuk memimpin transformasi pelayanan perbankan digital MotionBanking menjadi yang terdepan di Indonesia, dimana MotionBanking ditargetkan akan meraih 30 juta pengguna dalam jangka waktu 5 tahun.

MotionBanking akan menjadi lokomotif pertumbuhan kinerja MNC Bank serta layanan keuangan digital lainnya dalam MNC Kapital.

Editor: Jeanny Aipassa