Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Bongkar Peredaran Dolar Palsu, Sita Ribuan Lembar hingga Printer
Advertisement . Scroll to see content

Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.669 per Dolar AS

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:32:00 WIB
Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.669 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terkoreksi 24,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp15.699 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024). Rupiah terkoreksi 24,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp15.699 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.675 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah dipengaruhi harga konsumen AS naik moderat pada bulan Juli dan peningkatan inflasi tahunan melambat menjadi di bawah 3 persen untuk pertama kalinya dalam hampir 3-1/2 tahun, sekaligus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan.

"Para pedagang lebih menyukai pemangkasan yang lebih kecil, 25 basis poin oleh Fed pada bulan September, menurut CME Fedwatch. Alat tersebut sebelumnya mengindikasikan para pedagang terbagi atas pemangkasan 25 bps dan 50 bps, dengan yang terakhir menyajikan prospek yang lebih baik untuk pasar logam," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (15/8/2024).

Dia menambahkan, kekhawatiran investor atas potensi respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas bulan lalu mendukung pergerakan harga. Tiga pejabat senior Iran mengatakan bahwa hanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang akan menahan Iran dari pembalasan langsung terhadap Israel atas pembunuhan tersebut.

Pertumbuhan produksi pabrik di China melambat pada bulan Juli, sementara produksi kilang turun untuk bulan keempat, yang menggarisbawahi pemulihan ekonomi negara yang tidak merata, yang juga membatasi kenaikan pasar.

Namun, rilis data penjualan ritel di China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, membuat investor sebagian besar mengabaikan hasil yang lebih lemah dari perkiraan pada produksi industri dan investasi aset tetap, sementara tingkat pengangguran China juga secara tak terduga tumbuh menjadi 4,2 persen.

Dari sentimen domestik, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal II 2024 tercatat sebesar 408,6 miliar dolar AS. Utang valas ini tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I 2024. Peningkatan tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta.

Sementara itu, ULN pemerintah kembali mencatat kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN pemerintah pada kuartal II 2024 sebesar 191,0 miliar, atau mencatat kontraksi pertumbuhan 0,8 persen (yoy), berlanjut dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy). 

Hal ini dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.630-Rp15.720 per dolar AS.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut