Mandiri Terbitkan KIK-DINFRA Rp1,5 T untuk Proyek Tol Jasa Marga
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA) senilai Rp1,5 triliun untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Proyek Jalan tol Pandaan-Malang akan menjadi aset bagi reksa dana tersebut.
Salah satu bank terbesar di Indonesia itu menggandeng dua anak usahanya, PT Mandiri Sekuritas dan PT Mandiri Manajemen Investasi untuk merilis produk investasi yang menyasar investor lokal dan global tersebut.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmo mengatakan, KIK-DINFRA merupakan alternatif pembiayaan melalui pasar modal yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur dengan biaya yang terukur.
Pada akhir 2017, Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas juga telah menjalin kerja sama dengan Jasa Marga menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bonds) senilai Rp4 triliun. Selain itu, pendanaan dalam bentuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) senilai Rp3 triliun juga pernah diterbikan untuk pengembangan jalan tol Jasa Marga.
“Inisiatif ini juga akan membantu pendalaman pasar keuangan domestik melalui penambahan produk investasi berbasis proyek infrastruktur,” kata pria yang akrab disapa Tiko melalui keterangan tertulis, Rabu (10/10/2018).
Tiko menjelaskan KIK-DINFRA akan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat 11 Oktober 2018. Produk ini bisa diperdagangkan di pasar modal.
Pria kelahiran Surabaya itu menyebut, langkah yang dilakukan Bank Mandiri merupakan komitmen mendukung perusahaan yang bergerak di sektor infrastrukutur memenuhi aspirasi pemerintah.
Saat ini, kebutuhan investasi di Indonesia mencapai 1,23 triliun dolar AS. Alokasi APBN untuk belanja infrastruktur terus meningkat setiap tahun. Pada tahun ini, belanja infrastruktur dianggarkan Rp410 triliun dan tahun depan menjadi Rp420 triliun.
Sementara itu, Tiko menyebut, penyaluran kredit perbankan ke sektor infrastruktur juga terus naik. Dalam delapan tahun terakhir, kata dia, nilainya tumbuh 18 persen dari Rp121 triliun pada 2010 menjadi Rp378 triliun pada 2018.
Mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini mengatakan, porsi kredit infrastruktur di Bank Mandiri mencapai 24 persen hingga semester I-2018. Nilainya mencapai Rp165,8 triliun dari komitmen Rp255,3 triliun. Jumlah kredit yang disalurkan tersebut tumbuh 23 persen.
Adapun subsektor yang memperoleh kredit infrastruktur Bank Mandiri antara lain kelistrikan Rp36,8 triliun, transportasi Rp39,3 triliun, migas dan energi baru terbarukan Rp24,1 triliun, konstruksi Rp18,3 triliun dan telekomunikasi Rp17,5 triliun.
Editor: Rahmat Fiansyah