Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satgas P2SP Kantongi 10 Aduan dari Pelaku Usaha, Hambat Investasi dan Bisnis
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Apa Itu Standar Deviasi dan Cara Menghitungnya

Rabu, 15 Juni 2022 - 21:58:00 WIB
Mengenal Apa Itu Standar Deviasi dan Cara Menghitungnya
Contoh Rumus Standar Deviasi (Foto: BioFar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Memahami apa itu standar deviasi sangat penting bagi yang berkecimpung di dunia statistika. Standar Deviasi disebut juga sebagai simpangan baku.

Simpangan baku juga dapat dipahami sebagai rumus yang paling sering dipakai dalam perhitungan statistik. Standar Deviasi juga sering digunakan sebagai alat ukur dalam investasi. Lantas apa itu Standar Deviasi dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini iNews.id berikan ulasannya berdasarkan berbagai sumber.

Mengenal Apa Itu Standar Deviasi

Melansir dari laman resmi Binus University, Sebtu (4/6/2022), Standar Deviasi atau Simpangan Baku adalah suatu nilai yang digunakan dalam menentukan persebaran data pada suatu sampel, sekaligus untuk melihat seberapa dekat data-data tersebut dengan nilai 'mean'. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1894.

Standar deviasi adalah nilai akar kuadrat dari suatu varians, di mana teknik ini digunakan untuk menilai rata-rata atau yang diharapkan. Nilai standard deviation merupakan suatu nilai yang digunakan dalam menentukan persebaran data pada suatu sampel dan melihat seberapa dekat data-data tersebut dengan nilai mean.

Hal itu sama dengan definisi yang dijelaskan oleh Investopedia, yakni standar deviasi merupakan nilai statistik yang dipakai untuk menentukan seberapa dekat data dari suatu sampel statistik dengan data mean atau rata-rata data tersebut.

Jika semakin rendah nilai standar deviasi, maka akan semakin mendekati rata-rata. Sebaliknya, jika nilai standar deviasi semakin tinggi, maka semakin lebar juga rentang variasi datanya alias semakin menyebar.

Dalam bidang keuangan, standar Deviasi juga merupakan metode pengukuran statistik yang bila diterapkan pada tingkat pengembalian tahunan suatu investasi, maka akan dapat menjelaskan 'volatilitas historis' investasi tersebut.

Semakin besar standar deviasi sekuritas, semakin besar varians antara setiap harga dan rata-rata, yang menunjukkan kisaran harga lebih besar. Misalnya, saham volatil memiliki standar deviasi yang tinggi, sedangkan deviasi saham blue-chip yang stabil biasanya agak rendah.

Rumus standar deviasi biasanya digunakan para ahli statistika guna mengetahui apakah sampel data yang dipakai dalam perhitungan (misalnya pada sebuah survei) dapat mewakili seluruh populasi.  Dengan rumus tersebut, maka akan didapatkan gambaran kualitas data sampel yang diperoleh. Rumus standar deviasi disimbolkan dengan huruf alfabet σ atau S.

Cara Menghitung Standar Deviasi

Untuk menghitung Simpangan Baku, pertama kali yang dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata dari setiap titik data yang ada. Dalam hal ini, nilai rata-rata sama dengan jumlah dari setiap nilai yang ada dalam kumpulan data, kemudian kita bagi dengan jumlah total titik dari data tersebut.

Setelah itu, barulah menghitung penyimpangan untuk setiap titik data, dengan cara mengurangi nilai dari nilai rata-rata. Simpangan setiap titik data lantas dikuadratkan dan kemudian dicari penyimpangan kuadrat individu rata-ratanya. 

Setelah itu, nilai yang dihasilkan tersebut disebut sebagai varians. Sementara Standar Deviasi atau Simpangan Bakunya adalah akar kuadrat dari nilai varian tersebut.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut