Menko Darmin Harap Kredit Pendidikan Tak Naikkan NPL
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan penerapan kredit pendidikan dengan bunga nol persen agar tidak sampai menyebabkan terjadinya gagal bayar atau kredit bermasalah.
"Kita mesti pelajari kredit pendidikan ini, karena sekalipun di Amerika Serikat, "non performing loan" (NPL)-nya banyak," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Untuk itu, menurut Darmin, desain kredit pendidikan harus dirumuskan secara matang agar tidak menyebabkan persoalan baru yang bisa mengganggu kinerja sektor perbankan. "Kita mesti desain yang betul, kalau tidak nanti repot kita," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengharapkan kredit pendidikan yang disalurkan sejumlah bank bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Ia menegaskan kredit pendidikan tersebut memiliki manfaat besar karena dapat membantu mahasiswa yang mengalami kendala biaya dalam menyelesaikan pendidikan.
Saat ini desain kredit pendidikan tersebut sedang dilakukan kajian lebih mendalam oleh pemerintah agar pemanfaatan bantuan ini benar-benar bisa membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ini lagi diolah sistemnya, kalau memungkinkan sepanjang negara yang melakukan hal ini, maka mungkin saja semua bisa diwujudkan," kata Nasir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta perbankan di indonesia untuk terus berinovasi. Salah satunya dengan menyediakan kredit pendidikan atau student loan.
Dalam arahannya saat bertemu dengan para pimpinan bank umum di Istana Negara, Kamis 15 Maret 2018 pagi, Jokowi menyebutkan, jumlah utang uang sekolah di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 1,3 triliun dolar AS. Jumlah ini melampaui utang kartu kredit AS yang hanya sebesar 800 miliar dolar AS.
Menurut Jokowi, pola utang yang produktif seperti ini harusnya bisa diterapkan di Indonesia. “Saya membaca informasi bahwa di Amerika nominal seluruh kredit student loan sudah melampaui credit card loan. Kaget saya membaca ini. Total pinjaman credit card di Amerika 800 miliar dolar AS. Sementara total pinjaman kredit pendidikan sekarang 1,3 triliun dolar AS,” kata Jokowi.
Melalui student loan, pelajar kurang mampu bisa mendapat pinjaman untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Pinjaman ini nantinya wajib dibayar kembali setelah mereka mendapat pekerjaan.
Editor: Ranto Rajagukguk