MIDI Akan Stock Split dan Rights Issue, Sahamnya Ditutup Meroket 24,75 Persen
JAKARTA, iNews.id - Harga saham pengelola Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) ditutup melejit pada perdagangan Kamis (12/1/2023). Ini terjadi setelah perseroan mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split dan agenda penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dikutip dari data perdagangan Kamis (12/1/2023), MIDI ditutup melesat 24,75 persen menjadi Rp3.680 per saham. Total volume bersih yang diperdagangkan mencapai 210.700, dengan nilai transaksi neto sebesar Rp716,15 juta. Frekuensi perdagangan mencapai 312 kali dengan kapitalisasi pasar sebanyak Rp10,61 triliun.
Kinerja saham sore ini membuat MIDI masuk dalam tiga besar top gainers di bawah PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), dan PT Hatten Bali Tbk (WINE) yang sama-sama menguat di atas 24 persen.
Secara historis, penguatan ini juga membuat MIDI melonjak 23,91 persen dalam tujuh hari terakhir, sekaligus sepanjang 2023.
Adapun MIDI berencana melakukan dua aksi korporasi dalam waktu dekat, yakni stock split dan rights issue. MIDI bakal memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:10. Perseroan bakal memecah nilai nominal MIDI dari semula Rp100 per saham, menjadi Rp10 per saham demi membidik daya tarik investor ritel.
"Pilihan ini diambil dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel," kata Direktur dan Corporate Secretary MIDI Suantopo Po.
Sementara perseroan juga akan menerbitkan saham baru melalui skema rights issue sebanyak 461,17 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Manajemen MIDI mengatakan, pelaksanaan rights issue diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan.
Kedua aksi korporasi tersebut bakal diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023 mendatang.
Editor: Jujuk Ernawati