Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Bongkar Peredaran Dolar Palsu, Sita Ribuan Lembar hingga Printer
Advertisement . Scroll to see content

Nilai Tukar Rupiah Kembali Ditutup Menguat ke Rp14.997 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Selasa, 18 Juli 2023 - 16:10:00 WIB
Nilai Tukar Rupiah Kembali Ditutup Menguat ke Rp14.997 per Dolar AS, Ini Pendorongnya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup menguat ke level Rp14.997 pada perdagangan, Selasa (18/7/2023). (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada perdagangan, Selasa (18/7/2023). Rupiah naik 16 poin ke level Rp14.997 dari penutupan sebelumnya di Rp15.012.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pergerakan dolar AS tergelincir lebih rendah pada hari ini, diperdagangkan mendekati level terendah lebih dari satu tahun karena para pedagang semakin mempertimbangkan untuk segera mengakhiri siklus pengetatan Federal Reserve.

"Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi ketika bertemu minggu depan, tetapi pasar fokus pada akhir siklus pengetatan FOMC setelah harga konsumen AS mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun minggu lalu," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (18/7/2023).

Selain itu, dia menyebut bahwa pasar saat ini menunggu rilis data penjualan ritel dan produksi industri AS, yang akan dirilis hari ini. Hal ini untuk mengetahui petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia, dan potensi jalur suku bunga.

Data penjualan ritel untuk bulan Juni diperkirakan telah meningkat dari bulan sebelumnya, sementara pertumbuhan produksi industri juga diperkirakan akan meningkat pada bulan Juni, menunjukkan ketahanan ekonomi AS.

"Meskipun demikian, masih bisa diperdebatkan apakah angka-angka ini akan mengubah sentimen pasar mengingat harga konsumen dan produsen yang lemah minggu lalu," tuturnya.

Baik Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan masing-masing lagi pada pertemuan berikutnya, dan sepertinya tidak akan menghentikan siklus pengetatan mereka di sana.

Inggris akan merilis data inflasi Juni pada hari Rabu, dan sementara indeks harga konsumen utama diperkirakan turun menjadi 8,2 persen tahun-ke-tahun dari 8,7 persen pada bulan Mei, itu masih empat kali lebih tinggi dari tingkat target inflasi BoE. 

Demikian pula, tingkat inflasi di Jerman, ekonomi terbesar di euro, naik pada bulan Juni menjadi 6,8 persen pada tahun itu, ketika diselaraskan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023 turun 4,7 miliar dolar AS dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2023 tercatat 398,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir April 2023 sebesar 403,0 miliar dolar AS. ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen yoy.

Kemudian, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Posisi ULN pemerintah pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar 192,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,1 miliar dolar AS, atau  secara tahunan tumbuh 2,3 persen yoy.

Dengan adanya sentimen diatas, untuk perdagangan selanjutnya mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp14.950-Rp15.050.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut