Pengelola Alfamidi (MIDI) Gelar Rights Issue, Targetkan Dana Rp1,24 Triliun

JAKARTA, iNews.id - Periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) resmi dimulai pada hari ini, Selasa (11/7/2023), yang akan berlangsung hingga Senin (17/7/2023) pekan depan. Sesuai jadwal, investor dapat melakukan pendaftaran, pemesanan, konversi right hingga pembayaran pada periode tersebut.
Seperti diketahui, recording date (pencatatan saham) bagi investor yang punya hak HMETD telah berakhir pada 7 Juli 2023. Right MIDI (MIDI-R) juga dapat diperjualbelikan dalam lima hari aktif bursa (11-17 Juli 2023).
Mengutip prospektus, Selasa (11/7/2023), investor yang tidak mengambil atau menebus haknya dalam aksi korporasi ini, maka sahamnya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan alias dilusi maksimal sebesar 13,79 persen.
Sebagaimana diketahui, induk pengelola jaringan Alfamidi itu menawarkan sebanyak-banyaknya 4.611.764.800 lembar saham baru atau 13,79 persen dari modal dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Setiap pemegang 625 saham lama berhak atas 100 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. Adapun, harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp270 per saham.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menyampaikan tidak akan mengambil seluruh rights issue tersebut, tetapi mengalihkan kepada PT BCA Sekuritas selaku pembeli siaga sekaligus agen penjual untuk ditawarkan kepada investor.
MIDI menargetkan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp1,24 triliun, dengan tujuan untuk menambah modal kerja dan belanja modal perusahaan.
Editor: Aditya Pratama