Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Dialog dengan Pengungsi Banjir di Gayo Lues, Janji Percepat Pemulihan Listrik-BBM
Advertisement . Scroll to see content

PLN Rugi Rp18,48 Triliun, Menteri Rini: Keuangannya Masih Sehat

Rabu, 31 Oktober 2018 - 21:37:00 WIB
PLN Rugi Rp18,48 Triliun, Menteri Rini: Keuangannya Masih Sehat
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) pada kuartal III 2018 menderita kerugian sebanyak Rp18,48 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, PLN masih mencetak untung sekitar Rp3 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, selama ini PLN sering melakukan kontrak pinjaman dalam denominasi dolar AS. Oleh karenanya, ketika rupiah tengah bergejolak seperti saat ini membuat PLN terbebani dalam membahayakan pinjamannya.

"Urusan PLN itu adalah karena rupiah itu melemah sehingga ada yang dikatakan unrealize lost. PLN punya kewajiban dengan dolar seringkali kontrak dgn IPP (Independent Power Producer) dalam dolar," ujarnya di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip Selasa (30/10/2018), PLN meraup laba Rp9,6 triliun sebelum selisih kurs dan pajak. Namun, PLN mengalami rugi kurs Rp17,33 triliun dan beban pajak yang mencapai Rp7,7 triliun.

Dengan begitu, PLN mengalami rugi bersih yang cukup besar. Pada periode yang sama tahun lalu, rugi kurs PLN lebih kecil yakni Rp2,23 triliun. Begitu juga dengan beban pajak yang tercatat Rp3,19 triliun.

Namun, lanjutnya, saat ini PLN masih belum membayar pinjaman berdenominasi dolar AS tersebut. Dengan demikian, menurutnya, kondisi keuangan PLN masih sehat ditandai oleh arus kas yang sehat.

"Saat sekarang tidak terjadi, hanya unrealize, jadi hanya tercatat di buku. Kalau sekarang saya bayar maka akan segini tapi sekarang tidak ada yang dibayar jadi belum realize. Jadi keadaan PLN itu sehat secara cashflow," ucapnya.

Sebagai informasi, beban keuangan PLN hingga September 2018 juga naik menjadi Rp16,18 triliun. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,78 triliun.

Selain itu, beban usaha juga naik menjadi Rp224 triliun atau naik Rp4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Beban usaha ini berasal dari bahan bakar dan pelumas, pembelian tenaga listrik, sewa, pemeliharaan, kepegawaian, dan penyusutan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut