Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Melemah ke Rp16.773 per Dolar AS Jelang Akhir Tahun  
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Nyaris Sentuh Rp16.200 per Dolar AS

Jumat, 19 Juli 2024 - 16:14:00 WIB
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Nyaris Sentuh Rp16.200 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada hari ini, Jumat (19/7/2024). Rupiah melemah 36 poin atau 0,122 persen ke Rp16.191 per dolar AS. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7/2024). Rupiah melemah 36 poin atau 0,122 persen ke level Rp16.191 per dolar AS dari sebelumnya di Rp16.155. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pergerakan indeks dolar AS dipengaruhi meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga The Fed, di mana para pelaku pasar memperkirakan lebih dari 90 persen kemungkinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September mendatang, menurut CME Fedwatch.

“Meskipun pertaruhan ini masih ada, dolar menemukan kekuatan minggu ini dari data klaim pengangguran yang kuat secara tak terduga, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang menjadi pertimbangan utama bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga etap tangguh,” kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (19/7/2024).

Selain itu, spekulasi terkait kemungkinan menangnya Donald Trump pada Pilpres AS 2024, setelah mengalami peningkatan popularitas usai percobaan pembunuhan yang gagal, turut berdampak pada pergerakan dolar. Hal tersebut menandakan bahwa kebijakan proteksionisme Trump dapat mengarahkan lebih banyak modal kembali ke negara tersebut. 

Dari sentimen domestik, pemerintah optimistis mampu memanfaatkan peluang ekspor dan mempertahankan tren surplus perdagangan melalui sejumlah strategi di tengah melemahnya kinerja dagang Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja dagang pada semester I/2024 mencatatkan surplus 15,45 miliar dolar AS atau lebih rendah 4,46 miliar dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian pada enam bulan pertama tahun ini tidak mencapai 50 persen dari total target sepanjang 2024 di batas bawah sebesar 31,6 miliar dolar AS, sedangkan batas atas sebesar 53,4 miliar dolar AS. 

Artinya, Indonesia harus kerja keras untuk mengejar target surplus neraca dagang sebesar 31,6 miliar dolar AS-53,4 miliar dolar AS pada semester II 2024.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA) yang belum tuntas. 

Kemudian, meningkatkan ekspor dengan fokus utama pada penurunan tarif. Hal ini memberikan perhatian khusus pada negara-negara yang berfungsi sebagai hub-regional, memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri, dan digitalisasi perdagangan. 

Pemerintah juga akan berfokus pada pengembangan sektor perdagangan jasa yang memiliki potensi besar. 

“Pencapaian target ekspor nasional tentunya menekankan pentingnya upaya dan kerja sama dari semua pihak,” ucapnya.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp16.180-Rp16.240 per dolar AS.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut