Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Mau Redenominasi Rupiah Rp1.000 Jadi Rp1, Airlangga Sebut Bisa Berdampak ke Inflasi
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Kembali Melemah, Nyaris Sentuh Rp16.000 per Dolar AS

Selasa, 21 Mei 2024 - 16:57:00 WIB
Rupiah Hari Ini Kembali Melemah, Nyaris Sentuh Rp16.000 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/5/2024) ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp15.998 per dolar AS. (FotoI: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/5/2024) ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp15.998 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.038 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, penguatan dolar AS didorong Greenback dan didukung lebih banyak komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed) bahwa bank sentral masih perlu lebih diyakinkan bahwa inflasi sedang turun, dan bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan berubah untuk sementara.

"Hal ini membuat risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan April, yang dijadwalkan pada hari Rabu, menjadi fokus utama, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai sikap bank tersebut terhadap suku bunga," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (21/5/2024).

Adapun, pejabat The Fed belum siap untuk mengatakan bahwa inflasi sedang menuju target bank sentral AS sebesar 2 persen setelah data minggu lalu menunjukkan berkurangnya tekanan harga konsumen pada bulan April, dan beberapa di antaranya pada hari Senin menyerukan kelanjutan kebijakan yang hati-hati.

Selain itu, Menurunnya optimisme terhadap China juga mempengaruhi pasar, karena para pedagang menunggu untuk melihat bagaimana Beijing akan meluncurkan langkah-langkah stimulus yang baru-baru ini diumumkan.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2024 tetap terjaga. Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut