Saham Tupperware Melesat 350 Persen di Tengah Ancaman Kebangkrutan

FLORIDA, iNews.id - Saham produsen produk rumah dan dapur Tupperware memperpanjang kenaikan tajam pada pekan ini. Saham Tupperware naik hampir 350 persen dalam sepekan di tengah ancaman kebangkrutan baru-baru ini.

Mengutip Reuters, harga saham Tupperware mencapai level tertinggi di 3,75 dolar AS sejak awal Maret, dan ditutup di 3,08 dolar AS pada pekan ini. Volume perdagangan juga unggul di atas rata-rata perusahaan dan mencapai lebih dari delapan kali rata-rata pergerakan 10 hari saham.

Baca Juga

Transaksi Business Matching UMKM Januari-Oktober 2025 Capai Rp2,17 Triliun

Kenaikan saham telah terjadi meskipun awal tahun ini ada tanda-tanda masalah di Tupperware Brands Corp yang berbasis di Florida, Amerika Serikat (AS). Pada bulan April, timbul keraguan tentang kemampuan bisnis Tupperware di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penjualan yang lemah.

Sementara pada bulan Mei, perusahaan telah menandatangani kontrak dengan bank investasi Moelis & Co untuk membantu mengeksplorasi alternatif strategis.

Pergerakan saham serupa Tupperware juga terjadi di perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan seperti Bed Bath & Beyond yang dikenal karena popularitasnya yang meningkat tiba-tiba di kalangan investor ritel.

Tercatat, saham Tupperware mengalami short selling, di mana sekitar 25 persen saham perusahaan ditransaksikan pada 14 Juli, menurut data Refinitiv.

Investor yang melakukan aksi tersebut meminjam saham dan kemudian menjualnya, berharap saham tersebut jatuh sehingga mereka dapat membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah, kemudian mengembalikannya ke pemberi pinjaman dan mengantongi selisihnya.

Bahkan dengan kenaikan baru-baru ini, saham Tupperware turun sekitar 28 persen di sepanjang tahun ini.

Editor: Aditya Pratama