Saham WIRG ARA 7 Hari Berturut-turut, Yenny Wahid Cuan Miliaran
JAKARTA, iNews.id - Harga saham PT WIR Asia Tbk (WIRG) mengalami auto reject atas (ARA) tujuh hari berturut-turut sejak melantai di Bursa pada 4 April 2022. Memulai debut di harga Rp168, emiten pengembang teknologi metaverse ini melesat ke Rp855 atau naik 408,92 persen.
Kenaikan harga saham otomatis membuat para shareholders WIRG mendapatkan keuntungan berlipat. Sejumlah nama tokoh pemegang saham WIRG menjadi perhatian pasar, salah satunya putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman atau dikenal dengan nama Yenny Wahid.
Yenny diketahui memiliki 280.420.000 lembar saham WIRG atau setara 2,35 persen, menurut data shareholders RTI. Dengan kepemilikan tersebut, apabila berpatokan pada harga perdana WIRG di Rp168, maka mantan Komisaris Independen Garuda Indonesia itu mencatatkan kenaikan market value menjadi Rp239,75 miliar, dengan potensi gain mencapai Rp192,64 miliar (belum termasuk pajak).
Seperti diketahui, pemegang saham mayoritas WIRG adalah PT Laut Biru Teknologi sebanyak 28,24 persen, disusul oleh PT WIR Global Kreatif 17,61 persen. Selanjutnya investor individu atas nama Angga Yudhitama Putra 5,48 persen, PT TPG Lab 3,13 persen, Ardiana Belina Natasha 3,02 persen, PT Web Scientia 2,35 persen, dan Yenny Wahid 2,35 persen.
Selebihnya, terdapat sejumlah nama pemegang saham lain di bawah 2 persen, termasuk nama-nama seperti Syarifuddin Tanzil, Direktur WIR Jimmy Halim, Pieter Tanuri, hingga Arsyad Rasjid.
Dalam hajatan IPO, perseroan membidik dana sebesar Rp431,9 miliar, dengan alokasi sekitar 80,59 persen profit IPO untuk belanja modal dan modal kerja anak perusahaan, yaitu PT ARE Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR). Sedangkan sekitar 7,40 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal.
Kemudian, sebanyak 6,72 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja, dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan Perseroan dan/atau perusahaan anak.
Sementara dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I sekitar 88,88 persen akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu VMR, untuk belanja modal dan modal kerja. Lalu, sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal dan modal kerja.
Editor: Aditya Pratama