Selama Ramadan, Perputaran Ekonomi Inggris Capai Rp3 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Miliaran Muslim di dunia selalu menunggu bulan Ramadan tiba setiap tahunnya. Karenanya, mereka tidak segan keluarkan kocek lebih dalam selama bulan tersebut.
Meskipun umat Muslim menghabiskan bulan Ramadan dengan berpuasa demi iman dan doa. Namun, perlu juga diperhatikan dalam bulan ini umat Muslim didorong untuk sering bersedekah dan mengeluarkan zakat fitrah.
Apalagi, selama bulan ini ada kencenderungan lebih konsumtif dengan membeli banyak makanan untuk berbuka puasa bersama rekan dan keluarga. Sementara menjelang Lebaran tiba, umat Muslim cenderung menghabiskan uang untuk membeli pakaian.
Pusat perbelanjaan dan toko online (marketplace) tak hentinya merayu dengan berbagai diskon dan hadiah menarik. Diperkirakan selama Ramadan, miliaran umat Muslim turut berkontribusi pada perekonomian global.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (19/5/2018), selama Ramadan perekonomian Inggris saja diperkirakan bernilai lebih dari 200 juta euro atau setara Rp3,3 triliun. Sebab, 78 persen dari Muslim di sana ingin membeli berbagai produk selama Ramadan.
"Mengikuti Natal dan Paskah dalam skala dan ukuran, Ramadan tentu merupakan peluang bisnis terbesar yang belum dimanfaatkan," kata Wakil Presiden Ogilvy Noor, Shelina Janmohammed.
Supermarket seperti Morrison menyiapkan strategi untuk masuk ke pasar umat Muslim tahun ini. Kemudian, berbagai merek fashion seperti Burberry, DKNY, dan Tommy Hilfiger bahkan telah memproduksi koleksi baju edisi khusus Ramadan.
Dengan potensi umat Muslim yang mencapai miliaran di dunia, ekonomi Islam skala global diprediksikan menggeliat. Bahkan, nilainya bisa mencapai 3 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada 2021. Produk-produk busana Muslim, industri makanan halal, dan travel diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap ekonomi global selama Ramadan.
Editor: Ranto Rajagukguk