Tahan Pelemahan Rupiah, BTN: Arahnya Peningkatan Suku Bunga Acuan
JAKARTA, iNews.id – Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan pelemahan sejak awal tahun dan sempat menyentuh level Rp14.000. Anjloknya nilai tukar mata uang Garuda itu membuat Bank Indonesia (BI) berencana menaikkan suku bunga acuan untuk menekan capital outflow sehingga memberi tenaga terhadap laju rupiah.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menilai, BI telah mengupayakan berbagai intervensi untuk menahan pelemahan rupiah. Salah satunya dengan hadir di pasar, menggunakan cadangan devisa yang ada. Namun, langkah tersebut tak berpengaruh signifikan karena perekonomian Amerika Serikat (AS) dan ekpekstasi kenaikan inflasi di negara itu membuat dolar menguat terhadap mayoritas mata uang.
"Kalau menurut kami, itu satu-satunya nanti seandainya cara-cara yang lain belum bisa dilakukan, saya kira pasti akan mengarah peningkatan suku bunga acuan," ujar Direktur BTN Maryono di sela acara penandatanganan kerja sama kartu NPWP Pintar dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, di Menara BTN, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya menuturkan, melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan (7 Days Reverse Repo). Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas.
Selain itu, BI juga akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien, sehingga ketersediaan likuiditas baik di pasar valuta asing dan pasar uang tetap terjaga dengan baik.
Operasi moneter di pasar valuta asing tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga. Operasi moneter di pasar uang akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan likuiditas rupiah yang memadai dan terjaganya stabilitas suku bunga di pasar uang, dalam koridor yang sejalan dengan stance kebijakan moneter BI.
Editor: Ranto Rajagukguk