Terealisasi Rp523 Triliun di Kuartal I-2021, Menkeu: APBN Bekerja Keras Dorong Pemulihan Ekonomi
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan APBN bekerja keras dalam mengalokasikan anggaran untuk program-program yang mendorong pemulihan ekonomi sepanjang kuartal I-2021.
Hal itu, antara lain terlihat dari realisasi belanja negara sebesar Rp523 triliun per kuartal I-2021, tumbuh 15,6 persen dari periode sama tahun lalu.
"Kerja keras APBN dari sisi belanja negara merupakan faktor yang sangat signifikan mendorong pemulihan perekonomian kembali ke zona positif," kata Sri Mulyani, dalam jumpa pers APBN Kita, Kamis (22/4/2021).
Dia menjelaskan, realisasi belanja negara sebesar Rp523 triliun pada kuartal I-2021, antara lain untuk belanja kementerian atau lembaga (K/L) yang tumbuh 41,2 persen pada kuartal I 2021.
Angaran tersebut, antara lain digunakan untuk proyek infrastruktur dasar dan konektivitas, belanja barang didominasi terutama pada vaksinasi dan bantuan produktif bagi masyarakat, serta penyaluran berbagai program bansos.
"Jadi terlihat sekali APBN bekerja luar biasa keras di semua elemen dan masyarakat, langsung dalam bentuk bansos, belanja barang untuk program vaksin yang dinikmati masyarakat luas, bantuan produktif yang dinikmati pengusaha UMKM dan belanja modal untuk kembali mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui kegiatan investasi," ujar Sri Mulyani.
Sedangkan belanja non K/L tumbuh sebesar 9,9 persen per kuartal I-2021, antara lain untuk manfaat pensiun, subsidi energi, dan program kartu Pra Kerja.
Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa tumbuh 0,9 persen, dimana komponen yang tumbuh positif antara lain adalah penyaluran Bantuan Langsung tunai (BLT) Desa, dan Dana Bagi Hasil (DBH).
Pembiayaan investasi per kuartal I-2021 juga tumbuh sebesar 85,4 persen, dimana pencairan investasi terutama untuk mendukung proyek strategis nasional, terutama membeli tanah untuk program LMAN.
"Khusus untuk anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional, Red), sampai dengan 16 April 2021, realisasinya sudah mencapai Rp 134,1 triliun atau sekitar 19,2 persen dari pagu anggaran PEN 2021," ujar Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan, untuk belanja barang K/L tumbuh 81,6% pada kuartal I-2021, naik signifikasn dibandingkan kuartal I-2020 negatif 6,9 persen.
Belanja barang itu terutama dilakukan oleh empat kementerian, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian PUPR.
Untuk Kemenkes, belanja barang tercatat sebesar Rp 15,1 triliun pada kuartal I-2021, naik 534,1 persen dibandingkan Rp2,4 triliun per kuartal I-2020, antara lain digunakan untuk belanja vaksin sebesar Rp5,8 triliun.
Kementerian Koperasi dan UKM, belanja barangnya melonjak signifikan sebesar 761,96 persen, dari Rp0,7 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp6,4 triliun pada kuartal I-2021, digunakan untuk bantuan produktif bagi pelaku UMKM dan dananya dicairkan langsungh ke rekening pelaku UMKM.
Kementerian Agama belanja barangnya meningkat sebesar 9,5 persen dari Rp 4,9 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp 5,2 triliun per kuartal I-2021. Kemudian Kementerian PUPR naik sebesar 178% dari Rp1,9 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp5,4 triliun pada kuartal I-2021.
"Yang perlu diperhatikan, perjalanan dinas dari kementerian/lembaga drop, menurun tajam 35,6 persen. Artinya APBN kita sekarang banting strir, semuanya diperuntukan bagi masyarakat dan penangananaa covid, serta untuk pemulihan ekonomi. Makanya perjalanan dinas dibatasi. Ini bentuk pemihakan yang nyata dari APBN yang bekerja keras agar langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Dia menambahkan, dari sisi belanja modal K/L, juga meningkat menjadi Rp 34,2 trilin pada kuartal I-2021, naik 186,2 persen dibandingkan Rp 12 triliun pada periode sama tahun lalu. Belanja modal tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk kementerian PUPR sebesar Rp 18,5 triliun, Polri Rp7,8 triliun, Kemhan Rp3,5 triliun, dan Kemenhub Rp2,1 triliun.
Editor: Jeanny Aipassa