Tinggalkan Level Rp16.300, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.277 per Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat 52 poin atau 0,32 persen ke level Rp16.277 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.331 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, indeks dolar dan indeks dolar berjangka merosot ke posisi terendah dalam tiga minggu pada perdagangan yang sepi karena libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS).
"Sementara meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga juga melemahkan greenback. Fokus saat ini tertuju pada data utama nonfarm payrolls, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga," ucap Ibrahim dalam risetnya, Jumat (5/7/2024).
Sementara, CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan kemungkinan lebih dari 66 persen Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.
Namun, optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish dari The Fed, dengan risalah pertemuan bank tersebut pada bulan Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih skeptis terhadap penurunan suku bunga.
Data nonfarm payrolls juga akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja, yang juga menjadi perdebatan utama bagi The Fed dalam menurunkan suku bunga.
Selain itu, penguatan tajam yen memicu spekulasi mengenai apakah pemerintah Jepang telah melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mendukung mata uang tersebut. Pemerintah diperkirakan akan melakukan intervensi sekitar hari libur pasar AS pada tanggal 4 Juli, dengan mengambil keuntungan dari volume perdagangan yang lebih rendah.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia meningkat. Pada akhir Juni 2024, cadangan davisa tercatat sebesar 140,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2024 sebesar 139,0 miliar dolar AS.
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Sedangkan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2024 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp16.220-Rp16.320.
Editor: Aditya Pratama