Tips Atur Keuangan Jelang Akhir Tahun Pakai Metode 50-30-20

JAKARTA, iNews.id - Perencana Keuangan Metta Anggriani mengatakan, dalam mengatur keuangan, semua harus diatur dari kebiasaan mengelola keuangan. Dia pun berbagi tips mengatur keuangan, khususnya menjelang akhir tahun 2021. 

Menurutnya, ada kebiasaan baik dan buruk dalam keuangan. Kebiasaan buruk yang harus dihindari atau dikurangi, seperti dalam pengeluaran yang berlebihan hingga menjaga kondisi keuangan dengan benar.

Baca Juga

Ribuan Penerbangan Dibatalkan Akibat Shutdown, Ekonomi AS Kuartal IV Terancam Negatif

"Ada bad financial habits yang harus dihindari dan dikurangi, misalnya spending berlebihan, membayar tagihan tidak tepat waktu, tidak peduli soal risiko, dan tidak me-maintain track record finansial secara tepat," kata Metta dalam Focus Group Discussion : Pengaturan Keuangan di Akhir Tahun, yang digelar BNPB dan MNC Koran SINDO secara virtual pada Kamis (9/12/2021). 

Sementara good financial habits ditandai dengan kebiasaan budgeting yang tepat, menabung, dan mindful spending. Terpenting, kata dia, adalah disiplin diri, dan membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana keinginan. 

Baca Juga

Ingin Investasi tapi Gaji Pas-pasan? Berikut Penjelasan Perencana Keuangan

Menurutnya ada metode mengelola keuangan yang bisa diterapkan. Metode itu, yakni 50-30-20.

"Ada 50-30-20 budgeting rule yang bisa diterapkan dalam mengelola keuangan, di mana 50 persen dari pemasukan digunakan untuk kebutuhan pokok dan sehari-hari, bahkan termasuk asuransi kesehatan atau cicilan kendaraan. Sementara 30 persen disisihkan untuk keinginan seperti shopping, makan di luar, atau untuk hobi, baru 20 persen disisihkan untuk tabungan," tutur Metta. 

Dia menjelaskan, metode 50-30-20 adalah nilai acuan yang ideal. Namun, tentunya aplikasinya akan bergantung pada beberapa faktor seperti nominal, jumlah tanggungan, gaya hidup, dan lainnya. 

"Kalau gaji UMR akan beda porsinya dengan gaji eksekutif. Kalau gaji Rp10 juta buat orang single dan Rp10 juta buat orang berkeluarga dengan anak tiga, tentu alokasinya berbeda pula. Ini rule-nya tidak saklek, tapi dengan pencatatan keuangan, kita bisa tahu alokasi yang pas untuk kondisi masing-masing seperti apa," ucap Metta.

Editor: Jujuk Ernawati