Wall Street Ditutup Naik 1.100 Poin

Kamis, 05 Maret 2020 - 07:55:00 WIB

Wall Street. (Foto: Okezone)

NEW YORK, iNews.id - Bursa Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Rabu (4/3/2020) waktu setempat hingga 1.100 poin. Kenaikan ini terutama didorong oleh kemenangan Joe Biden dalam pemilihan pendahuluan Super Tuesday Calon Presiden Demokrat yang mendongkrak harga-harga saham emiten kesehatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 1.173,45 poin atau 4,53 persen, menjadi ditutup di 27.090,86 poin. Indeks S&P 500 melonjak 126,75 poin atau 4,22 persen, menjadi berakhir di 3.130,12 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 334,00 poin atau 3,85 persen, menjadi 9.018,09 poin.

Layanan PSO KAI Tembus 14.572.752 Pelanggan hingga Oktober 2025, Naik 6,99 Persen

Seluruh sektor utama S&P 500 berakhir menguat, dengan sektor kesehatan menguat 5,81 persen, melampaui sektor-sektor lainnya.

Kemenangan besar yang dicatat mantan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pemungutan suara Super Tuesday meningkatkan saham-saham tersebut.

"Kami percaya sentimen pasar positif didasarkan setidaknya sebagian pada hasil Super Tuesday," kata analis di UBS Global Wealth Management lewat risetnya.

"Biden mendukung pembangunan Undang-Undang Kesehatan Terjangkau, yang kemungkinan akan menguntungkan industri," kata mereka.

Di bagian data, pekerjaan sektor swasta AS meningkat 183.000 pekerjaan dari Januari ke Februari, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing (ADP).

Indeks nonmanufaktur AS tercatat 57,3 persen, naik 1,8 poin persentase dari angka Januari 55,5 persen, kata Institute for Supply Management (ISM). Angka di atas 50 persen dipandang positif bagi perekonomian.

Ekuitas AS telah mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Dow anjlok lebih dari 780 poin pada Selasa (3/3/2020) terlepas dari penurunan suku bunga darurat Federal Reserve, menyusul kenaikan hampir 1.300 poin di sesi sebelumnya.

Bank sentral AS itu menurunkan kisaran target untuk suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin menjadi 1,00 persen-1,25 persen di tengah kekhawatiran COVID-19.

Editor: Rahmat Fiansyah