Wall Street Ditutup Naik Signifikan Didongkrak Saham Meta dan Microsoft
NEW YORK, iNews.id - Bursa Wall Street ditutup naik signifikan pada perdagangan Rabu (9/2/2022) waktu setempat, atau Kamis (10/2/2022) pagi WIB. Penguatan Wall Street didongkrak oleh lonjakan harga saham-saham Big Tech.
Jeda kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) dan laporan keuangan perusahaan yang optimistis, membuat investor kembali melancarkan aksi beli terhadap saham-saham Big Tech, terutama Meta dan Microsoft.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 0,86 persen atau 305,28 poin menjadi menetap di 35.768,06 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 2,08 persen atau 295,92 persen, menjadi 14.490,37 poin.
Indeks S&P 500 melonjak 1,45 persen atau 65,64 poin, menjadi berakhir di 4.587,18 poin. Bahkan ke-11 indeks sektor utama S&P 500 berakhir menguat, dipimpin oleh lonjakan 2,45 persen di sektor real estat.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun tergelincir dari tertinggi multi-tahun yang dicapai di sesi sebelumnya, membantu sentimen yang stabil di pasar global dan meningkatkan permintaan untuk saham-saham pertumbuhan.
Meta Platform melonjak lebih dari 5 persen, mengakhiri koreksi tajam sejak pekan lalu, yang membuat saham Meta kehilangan hampir sepertiga nilainya. Peningkatan terbesar pada S&P 500 datang dari Microsoft yang melambung 6,4 persen.
"Pasar obligasi pada dasarnya mengatakan ada batas atau limit seberapa besar kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga, dan itu sangat positif untuk saham secara umum, dan terutama untuk saham pertumbuhan yang cenderung dinilai lebih tinggi," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
Kekhawatiran tentang meningkatnya suku bunga, telah memukul Nasdaq yang padat teknologi telah jatuh lebih dari 7,0 persen sepanjang tahun ini, setelah naik hampir 21 persen pada 2021. Indeks S&P 500 turun sekitar 4,0 persen tahun ini.
Menurut Tim Ghriskey, investor akan mengamati data harga konsumen pada Kamis untuk petunjuk tentang rencana Federal Reserve menaikkan suku bunga. Laporan pekerjaan yang kuat secara tak terduga pekan lalu menimbulkan kekhawatiran akan langkah yang lebih agresif oleh bank sentral. Inflasi diperkirakan berada pada level tertinggi empat dekade di 7,3 persen.
Sementara Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan ekonomi AS mungkin mendekati laju inflasi yang lebih lambat. "Meski demikian, kenaikan suku bunga cenderung akan lebih cepat tahun ini," kata Raphael Bostick, seperti dikutip Antara, Kamis (10/2/2022).
Dari 316 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya hingga saat ini, 78 persen dilaporkan di atas ekspektasi analis, menurut data Refinitiv.
Chipotle Mexican Grill Inc melonjak 10 persen setelah mengalahkan perkiraan laba dan penjualan, sementara induk KFC Yum Brands Inc menguat 2,2 persen setelah penjualanya mengalahkan perkiraan.
Enphase Energy Inc melonjak 12 persen karena hasil yang optimis, mengangkat saham pembangkit tenaga surya lainnya, dengan SunPower Corp dan SolarEdge Technologies Inc masing-masing terangkat 6,6 persen dan 6,9 persen.
CVS Health Corp tergelincir lebih dari 5,0 persen setelah perkiraan labanya untuk tahun 2022 jauh dari ekspektasi Wall Street.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,9 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Editor: Jeanny Aipassa