Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga BBM Pertamina 16 November 2025, Lengkap Pertalite hingga Pertamax
Advertisement . Scroll to see content

2017, Subsidi BBM, Elpiji, dan Listrik Jebol

Selasa, 02 Januari 2018 - 20:42:00 WIB
2017, Subsidi BBM, Elpiji, dan Listrik Jebol
Ilustrasi (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi subsidi energi dan non-energi pada 2017 mencapai Rp166,3 triliun atau 98,5 persen dari pagu di Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang sebesar Rp168,9 triliun.

Namun, dari jumlah tersebut realisasi untuk subsidi energi justru melebihi pagu yang ditetapkan alias jebol. Dia mengatakan, sepanjang 2017 pemerintah menyalurkan subsidi energi sebesar Rp97,6 triliun.

Angka tersebut mencapai 108,7 persen dari target di APBNP 2017 yang sebesar Rp89,9 triliun. Adapun rinciannya adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji sebesar Rp47 triliun atau 105,7 persen dari target di APBNP 2017 dan subsidi listrik sebesar Rp50,6 triliun atau 111,5 persen dari target di APBNP 2017.

"Subsidi energi lebih tinggi dari APBNP 2017, kami bayar ke PLN sebesar Rp50,6 triliun," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Dia menerangkan, tingginya subsidi energi tersebut disebabkan karena PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) yang mengaku mengalami tekanan karena harga minyak dunia yang mulai terkerek, sehingga asumsinya melebihi pagu yang ada di APBNP 2017. Selain itu, pemerintah membayar kurang bayar (carry over) tahun sebelumnya.

 "Ini kan untuk Pertamina dan PLN yang katanya mengalami tekanan. Kami belanjakan lebih tinggi dari APBNP 2017," ucapnya.

Sementara itu, realisasi subsidi non-energi pada tahun 2017 mencapai Rp68,6 triliun atau 86,9 persen dari target di APBNP 2017 yang sebesar RP79 triliun. Adapun rinciannya yaitu subsidi pangan Rp19,5 triliun, subsidi pupuk Rp28,8 triliun, subsidi benih Rp800 miliar, subsidi bunga kredit Rp6,1 triliun, dan public service obligation (PSO) sebesar Rp4,3 triliun.

"Subsidi pangan lebih rendah dari 2016. Belanja benih naik, tapi ini pun hanya 59 persen, subsidi pupuk dari Rp31,2 triliun, kami sudah bayarkan Rp28,8 triliun, bunga kredit hanya Rp6 triliun," tutur dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut