4 Tahun Jokowi-JK, Kementan: Sektor Pertanian Meningkat Pesat
JAKARTA, iNews.id - Selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), sektor pertanian Indonesia terus mengalami peningkatan pesat. Hal ini bisa terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian yang melonjak setiap tahunnya.
Selama 2013-2017, akumulasi peningkatan PDB sektor pertanian mencapai Rp906,1 triliun. Meningkatnya nilai PDB sektor pertanian ini tidak terlepas dari meningkatnya produksi pertanian yg dihasilkan selama ini. "Pada tahun 2018, nilai PDB sektor pertanian diperkirakan juga akan meningkat menjadi 1463,9 triliun," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/10/2018).
Dia menyatakan, tren baik pertumbuhan sektor pertanian ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II-2018. Pertanian pada periode itu menjadi sektor terbesar kedua setelah industri yang memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertanian juga turut berkontribusi dalam menurunkan tingkat inflasi. Terkendalinya harga pangan menyebabkan inflasi bahan makanan tahun 2017 sebesar 1,26 persen, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi bahan makanan 2013 sebesar 11,35 persen, dan sekaligus tahun 2017 inflasi bahan makanan dibawah inflasi umum yang masih sebesar 3,61.
“Menurunnya inflasi bahan makan terjadi karena stabilnya harga pangan yang dapat dinikmati konsumen akibat pasokan produksi dalam negeri sangat memandai, terutama pangan beras yang kontribusinya cukup besar terhadap inflasi bahan makanan,” kata dia.
Berbagai kebijakan di bidang pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terkait peningkatan produksi. Keberhasilan tersebut dipertegas dengan data terbaru yang dirilis BPS, yang menyatakan Indonesia surplus beras sebanyak 2,85 juta ton pada tahun ini. Berdasarkan perhitungan luas panen, diperkirakan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 49,65 juta ton hingga September 2018. Sampai akhir tahun, diperkirakan total produksi GKG tahun 2018 mencapai 56,54 Juta ton atau setara dengan 32,42 Juta ton beras.
Konsumsi beras baik secara langsung di tingkat rumah tangga maupun konsumsi tidak langsung yang telah dimutakhirkan menurut BPS untuk tahun 2017 adalah 111,58 kg per kapita per tahun atau 29,57 juta ton per tahun. Dengan demikian, bila diasumsikan konsumsi beras yang telah disesuaikan untuk tahun 2018 sama dengan tahun 2017, maka selama tahun 2018 terjadi surplus beras sebesar 2,85 Juta ton.
Dia menuturkan, salah satu target besar yang ingin dicapai adalah mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 melalui penetapan peta jalan program prioritas target swasembada 11 komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, gula, dan daging sapi.
Editor: Ranto Rajagukguk